photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :

 photo vanuatu_zpsed2b2tvn.jpg
Marilah Berjuang Dengan Sunguh-Sunguh Dan Serius, Setia, Jujur, Bijaksana, Aktif Serta Kontinuitas. Diberdayakan oleh Blogger.
     photo aktifmenulis_zps397205a9.jpg

    ★★★Berita Duka ★★★

     photo Banner2_zps5035c662.jpg

    ★★★Radar Malang★★★

    Tampilkan postingan dengan label budaya papua. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label budaya papua. Tampilkan semua postingan

    Alexander Gobai: Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Generasi Papua

     photo vanuatu_zpsed2b2tvn.jpg

    Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Generasi Papua

    Oleh Alexander Gobai*)

    Semakin generasi muda Papua mengenal kebudayaan luar, semakin pula tidak mengenal dengan kebudayaan aslinya sendiri,  kebudayaan Papua. Kebudayaan luar telah berada di atas tanah Papua selama masa penjajahan sampai pada saat ini. Kebudayaan luar boleh dikatakan kebudayaan modern. Kenyataan ini, tidak bisa di pungkiri atau tidak bisa dibatasi oleh orang lain.

    Kebudayaan luar ini telah berada di Papua dan pengaruhnya sangat kuat terhadapa generasi Papua. Contoh, kita bisa melihat dalam keluarga kita. Ada yang tidak mengenal dengan bahasa aslinya (Adatnya) sendiri. Ada pula yang terpengaruh dengan cara memakai pakaian budaya luar. Kondisi ini sangat disayangkan sekali dengan kebudayaan Papua.

    Kebudayaan merupakan suatu kebiasaan yang telah tercantum dalam kehidupan. Dengan demikian, kebudayaan yang kita miliki telah menjadi kodrat dan telah menjadi darah daging dalam hidup kita. Oleh karena itu, orang lain tidak bisa mengganggu gugat dengan begitu saja terhadap budaya kita yakni budaya Papua.

    Kebudayaan asli Papua telah dan mulai hilang satu demi satu. Problemnya ialah mengapa generasi Papua terlalu cepat mendapatkan pengaruh dari luar khususnya kebudayaan luar. Ada beberapa faktor. Faktor keluarga, faktor pendidikan di sekolah dan juga sebagian dari anak-anak sama sekali tidak mau tahu dengan kebudayaannya sendiri. Mereka lebih lebih utamankan budaya luar. Bahasa misalnya, anak-anak muda lebih pentingkan Bahasa Indonesia dengan logat “gue dan elo”.

    Salah cara untuk mengatasi hal ini ialah pertama orang tua. Maka, peran orang tua harus mengajari kebudayaan kepada anak-anak. Jangan orang tua membiarkan anak-anak begitu saja. Kedua, adalah sekolah di Papua harus memberikan ruang untuk belajar budaya Papua. Ketiga, anak-anak Papua harus sadar diri bahwa kita adalah orang Papua dan memunyai budaya sendiri. Salam budaya Papua!

    *) Tamat dari SMA Adhi Luhur Nabire-Papua tahun 2012
    Situs ini milik Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komute Kota Surabaya-Malang, copyright@SPM News Group Online Services dan dikelolah oleh Biro Pendidikan dan Propaganda.

    Pesan dari Kampanye Papua Merdeka Barat

    Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta WPNews - SPMNews Group Online
    Papua Barat pada hari dalam pakaian tradisional
    Papua Barat pada hari dalam pakaian tradisional

    Pesan dari Kampanye Papua Merdeka Barat

    Kampanye Papua Merdeka Barat sangat senang bagaimana hari berkembang dan sangat berterima kasih kepada semua pihak yang membantu untuk mengkoordinasikan dan mengaturnya termasuk Himpunan Mahasiswa Papua Barat UPNG dan Gubernur NCDC Powes Parkop. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih semua orang yang dilakukan pada hari seperti Sir George Telek, Basil Greg dan banyak tari dan musik kelompok Papua Barat yang juga berpartisipasi. Akhirnya kami ingin berterima kasih kepada semua orang-orang dari seluruh Papua Barat dan PNG yang hadir hari bersejarah ini dan mengangkat banyak kesadaran dibutuhkan dan dukungan untuk Papua Barat.

    Kami sangat yakin dengan dukungan yang kuat dan meningkat untuk Papua Barat dari dalam Papua Nugini. Kami terus memobilisasi solidaritas lebih lanjut untuk Panduan Papua Barat dari seluruh PNG, termasuk melalui lobi anggota parlemen dan organisasi sipil.

    Sekali lagi, sangat besar Terima kasih kepada semua orang yang hadir hari dan yang terus membantu dan meningkatkan kesadaran tentang perjuangan ini untuk Gratis Papua Barat.

    Culture Day held in West Papua, Papua New Guinea

    Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta WPNews - SPMNews Group Online

    Culture Day held in West Papua, Papua New Guinea

    Penari Papua Barat di panggung
                             West Papuan dancers on stage

    A historic West Papuan Cultural Day was held yesterday in Port Moresby, Papua New Guinea, which was organized by the West Papua UPNG Student and was also attended by members of the Free West Papua Campaign -PNG. This national day of West Papua in PNG has been officially recognized by the government of Papua New Guinea and the National Capital District Commission.
    Activities today

    The event takes place 9: 00-06: 00 and held at Constitution Park in the district of Waigani city. Many people attended Culture Day which showcased the various cultures of West Papua from right across the country, further increasing the importance of solidarity and awareness of West Papua from PNG. Activities at the event included traditional dancing, face painting and musical performances. The stalls are also set up, sell merchandise related to West Papua.

    Below is a video report today with the news of the Papua New Guinea national EMTV


    Internasional PNG musisi ternama George Telek juga hadir. Selalu pendukung vokal yang kuat dari perjuangan Papua Barat, Sir George sekali lagi menyanyikan lagu Gratis Papua Barat yang terkenal dan bergabung di atas panggung oleh mahasiswa Papua Barat. Musisi lain juga bermain di panggung termasuk Basil Greg, penyanyi PNG terkenal lain.
     
     photo bendera-bintang-kejora-dan-cewek-bule-jpg1_zps4a30c64f.jpg
     photo SALAMPEMBEBASANDANREVOLUSI_zpsbdffla8q.gif