photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :

 photo vanuatu_zpsed2b2tvn.jpg
Marilah Berjuang Dengan Sunguh-Sunguh Dan Serius, Setia, Jujur, Bijaksana, Aktif Serta Kontinuitas. Diberdayakan oleh Blogger.
     photo aktifmenulis_zps397205a9.jpg

    ★★★Berita Duka ★★★

     photo Banner2_zps5035c662.jpg

    ★★★Radar Malang★★★

    Tampilkan postingan dengan label tokoh papua merdeka. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label tokoh papua merdeka. Tampilkan semua postingan

    Demianus Tari Wanimo, Mantan Ketua Aliansi Mahasiswa Papua Mati Dibunuh dalam Kerusuhan di Kabupaten Puncak, Ilaga

     photo vanuatu_zpsed2b2tvn.jpg

    Demianus Tari Wanimo, Mantan Ketua Aliansi Mahasiswa Papua Mati Dibunuh dalam Kerusuhan di Kabupaten Puncak, Ilaga


    [Berita Duka] Informasi lepas kami terima menyatakan Sdr. Demianus Tari Wanimbo, mantan Ketua Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Internasional telah tewas dibunuh pada saat terjadi kerusuhan di Kabupaten Puncak, Ilaga baru-baru ini.

    Demianus Tari Wanimbo diangkat secara aklamasi sejak pendirian AMP tahun 1998, dalam rangka menanggapi peristiwa Biak Berdarah pertengahan tahun itu. Kemudian sejalan dengan perkembangan politik dalam negara kolonial Indonesia dan di Tanah Air, maka kiprah AMP terus berlanjut bahkan sampai ke bidang politik di bawah kepemimpinannya.

    Menurut sumber kami, Demianus Wanimbo dibunuh saat mengawal salah satu calon Bupati Puncak, di mana menurut sepengetahuan kami beliau telah lama dekat dengan salah satu calon karena hubungan keluarga.

    Beliau meninggalkan seorang isteri dan seorang anak.
    Dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Malang mengucapkan

    BERDUKACITA SEDALAM-DALAMNYA


    atas kepergian salah satu dari Tokoh Papua Merdeka dari unsur Pemuda dan Mahasiswa yang telah lama membuktikan dirinya sebagai pejuang bagi rakyat dan bangsanya.

    Ringkasan Riwayat

    Demianus Wanimbo
    Alm. Demianus Wanimbo telah banyak kali dicoba dibunuh oleh anggota BIN, preman di Jakarta (karena beliau menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama sampai masuk ke Perguruan Tinggi di Jakarta). Maka selama hidupnya selalu merujuk dirinya sebagai orang "OPM Betawi", memang pantas karena ia memang orang Jakarta, ia mengenal dunia di Jakarta, bukan di tanah airnya sendiri.

    Bukan itu saja, Almarhum banyak kali hampir mati karena lapar, mati kelaparan karena memperjuangkan aspirasi bangsa Papua. Makanan pokoknya ialah rokok, bahkan pontongpun telah banyak kali dipungutnya untuk mempertahankan hidup di negeri orang, bukan hanya karena hidup di negeri orang, tetapi karena dedikasinya untuk Tanah Airnya sehingga banyak orang meninggalkan dia. (Kami berdoa nasib ini tidak dialami oleh pejuang saat ini) Almarhum pernah menjual baju jasnya yang dibelikan bapak angkatnya gara-gara tidak ada duit untuk pergi demo di Jakarta. Bahkan sepatunyapun pernah dijualnya, tetapi bukan untuk makan, untuk pergi demo. 

    Demianus Wanimbo berasal dari Distrik Mbogondini, tetapi sejak kecil hingga wafatnya ia tinggal di Kabupaten Puncak Jaya karena ayahnya mengajar di Sekolah Alkitab Mulia (SEKALIA) sejak 1970-an hingga ayahnya pensiunpun, beliau tetap berada di sana bersama sanak-keluarganya.

    Para pemuda dan mahasiswa kami memohon menedalani pekerjaan yang telah dilakukannya sampai Aliansi Mahasiswa Papua telah aktiv berperan di pentas politik dunia, jauh sebelum PDP ataupun organisasi lainnya berkarya bagi Tanah Papua. Bahkan Kantor perjuangan Papua Merdeka di Kerajaan Inggris-pun dirintis dan dibangun pada awalnya oleh Aliansi Mahasiswa Papua di bawah kepemimpinan Alm. Demianus Tari Wanimbo.

    Pemangku Adat dan Alam Papua,                                                Ketua AMP Komite Kota Malang
    Sandi Operasi "AWAS! Papua"                                                              Jeckson Huby, M.Kom
    Situs ini milik Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komute Kota Surabaya-Malang, copyright@SPM News Group Online Services dan dikelolah oleh Biro Pendidikan dan Propaganda.

    Welcome to the MSG Secretariat

    Humans of Vanuatu
    Every time I've met West Papuan independence leader Benny Wenda, there was an air of sadness and loss about him. Not so much today. He smiled broadly all afternoon during the historical ceremony marking West Papua's next step toward independence.
    Setiap kali saya telah bertemu dengan pemimpin kemerdekaan Papua Barat Benny Wenda, ada udara kesedihan dan kehilangan tentang dirinya. Tidak begitu banyak hari ini. Dia tersenyum luas semua sore selama upacara sejarah menandai langkah selanjutnya di Papua Barat menuju kemerdekaan.

    Benny Wenda


    Benny Wenda
    Berpidato pada sebuah acara IPWP di Gedung Parlemen, London, Oktober 2008
    Ketua Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka, Kampanye Papua Merdeka
    Informasi pribadi
    Lahir 17 Agustus 1974
    Lembah Baliem, Papua
    Agama Kristen Protestan
    Sosial media
    Situs web www.bennywenda.org

    Benny Wenda (lahir di Lembah Baliem, Papua, 17 Agustus 1974; umur 40 tahun) merupakan tokoh separatis Papua di Inggris. Sekitar tahun 1970, Wenda muda hidup di sebuah desa pyramid di kawasan Papua Barat. Di sana, dia hidup bersama keluarga besarnya. Mereka hidup dengan bercocok tanam. Saat itu, dia merasa kehidupannya begitu tenang, "hidup damai dengan alam pegunungan." Kira-kira kalimat itulah yang dia rasakan.

    Sampai satu saat sekitar tahun 1977, ketenangan hidup mereka mulai terusik dengan masuknya pasukan militer. Saat itu, Benny Wenda mengklaim pasukan memperlakukan warga dengan keji. Benny menyebut di situsnya, salah satu dari keluarga menjadi korban hingga akhirnya meninggal dunia. Wenda mengaku kehilangan satu kakinya dalam sebuah serangan udara di Papua. Tak ada yang bisa merawatnya sampai peristiwa pilu itu berjalan 20 tahun kemudian. Saat itu, keluarganya memilih bergabung dengan NKRI.

    Kondisi demikian, harus diterima dan dihadapi Wenda. Tetapi rupanya, dia berusaha melawan pilihan orang-orang dekatnya. Singkat cerita, setelah era pemerintah Soeharto tumbang, gerakan referendum dari rakyat Papua yang menuntut pembebasan dari NKRI kembali bergelora. Dan saat itu, Benny Wenda melalui organisasi Demmak (Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka), membawa suara masyarakat Papua. Mereka menuntut pengakuan dan perlindungan adat istiadat, serta kepercayaan, masyarakat suku Papua. Mereka menolak apapun yang ditawarkan pemerintah Indonesia termasuk otonomi khusus.

    Lobi-lobi terus dia usahakan sampai akhirnya di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, pemberlakuan otonomi khusus adalah pilihan politik yang layak untuk Papua dan tak ada yang lain. Saat itu sekitar tahun 2001, ketegangan kembali terjadi di tanah Papua. Operasi militer menyebabkan ketua Presidium Dewan Papua meninggal. Wenda terus berusaha memperjuangkan kemerdekaan Papua.
    Pertentangan Wenda berbuntut serius. Dia kemudian dipenjarakan pada 6 Juni 2002 di Jayapura. Selama di tahanan, Wenda mengaku mendapatkan penyiksaan serius. Dia dituduh berbagai macam kasus, Salah satunya disebut melakukan pengerahan massa untuk membakar kantor polisi, hingga harus dihukum 25 tahun penjara.

    Kasus itu kemudian di sidang pada 24 September 2002. Wenda dan tim pembelanya menilai persidangan ini cacat hukum. Pengadilan terus berjalan, sampai pada akhirnya Wenda dikabarkan berhasil kabur dari tahanan pada 27 Oktober 2002. Dibantu aktivis kemerdekaan Papua Barat, Benny diselundupkan melintasi perbatasan ke Papua Nugini dan kemudian dibantu oleh sekelompok LSM Eropa untuk melakukan perjalanan ke Inggris di mana ia diberikan suaka politik. Dan sejak tahun 2003, Benny dan istrinya Maria serta anak-anaknya memilih menetap di Inggris. Pada tahun 2011, Pemerintah Indonesia pernah mengeluarkan Red Notice dan Surat Perintah Penangkapan Internasional untuk penangkapan Wenda karena melakukan sejumlah pembunuhan dan penembakan di Tanah Air. Wenda mengklaim, red notice itu sudah dicabut.

    Selamat Jalan Pejuang Sejati Republik Rakyat Papua " Dr. John Otto Ondowame "

    Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta ampmalangraya.tk
    Almarhum: Dr. John Otto Ondowame

    Kami generasi penerus papua "Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Se-Malang Raya" sedang berduka atas kepergianMu. Dan engkau boleh tinggalkan kami anak-anakmu sebagai pewaris atas karya perjuanganMu sebagai memori yang akan diteruskan kepada kami generasi penerus bangsa papua barat, terutama generasiMu 7 Suku yang bermukim di Bumi Amungsa, Papua Barat.

    Tubuh jasmani engkau boleh tinggalkan diantara ribuan generasiMu di Bumi Amungsa, Papua Barat. Tetapi jiwa patriotisme yang engkau diperjuangakan sepanjang ini, engkau boleh ditinggalkan dan dititipkan bersama kami para generasi penerus bangsa papua barat. Perjuangan papua merdeka sepanjang ini, akan terukir sejarah dan perjuanganMu diwariskan turun-temurun sampai Penentuan Nasib Sendiri, bagi Bangsa Papua Barat.


    Kami merasa kesal atas kematian Mu, Dr. John. Otto Ondowame dinegeri pasifik Selatan, Kota Port Vila. Engkau bukan seorang pengasingan yang berdiam di negeri pasifik selatan selama perjuangan disana. Semestinya engkau tinggalkan kami diatas tanahMu sendiri di negeri papua barat-Timika. Jadi kami generasi-penerus papua barat, "Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Se-Malang Raya" semoga arwanya dikembalikan ke tanah pusakanya sendiri. Dan jenazahnya akan dimakamkan bersama, Pahlawan Kelly Umeky Kwalik ditaman pemakaman Timika Indah, Papua Barat. (Wandikbonak)


    Koordinator Umum
    "Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Se-Malang Raya"

    Ketua
     
     photo bendera-bintang-kejora-dan-cewek-bule-jpg1_zps4a30c64f.jpg
     photo SALAMPEMBEBASANDANREVOLUSI_zpsbdffla8q.gif