photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :

 photo vanuatu_zpsed2b2tvn.jpg
Marilah Berjuang Dengan Sunguh-Sunguh Dan Serius, Setia, Jujur, Bijaksana, Aktif Serta Kontinuitas. Diberdayakan oleh Blogger.
     photo aktifmenulis_zps397205a9.jpg

    ★★★Berita Duka ★★★

     photo Banner2_zps5035c662.jpg

    ★★★Radar Malang★★★

    Tampilkan postingan dengan label tokoh papua. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label tokoh papua. Tampilkan semua postingan

    INFO BERITA DUKA Kepada Anggota GIDI di Seluruh Dunia

    INFO BERITA DUKA Kepada Anggota GIDI di Seluruh Dunia

    - Pendoa Syafaat Rakyat Papua Kini telah Tiada 

    NFO BERITA DUKA


    Disampaikan kepada :
    1. Bapak Presiden GIDI, Dorman Wandikmbo, Usman Kobak dan BPH Sinode GIDI di Sentani
    2. Bapak Lukas Enembe, Gubernur Propinsi Papua di Jayapura
    3. Kel. Bpk, Lipius Biniluk Komisaris BANK PAPUA di Jayapura
    4. Kel. Bpk, Ones Bahabol, Bupati Kabupaten Yahukimo di Drkai;
    5. Keluarga Otto Kobak, Luliap Bahabo di Yahukimo.
    6. Kel.Bpk, Welington Wenda, Bupati Pegunungan Bintang di Oksibil
    7. Kel. Bpk, Jhon Zine Tujuale Sekda Pegunungan Bintang di Oksibil
    8. Kel.Ham Pagawak, Yonas Kenelak dan Pemda Kabupaten Mamberamo Tengah di Kobakma
    9. Kel. Usman Genongga dan Pemerintah Kabupaten Tolikara di Karubaga
    10. Keluarga Ivan Tago, Demi Wanimbo, Agus Gundigi, Yonas Kenelak di Kobakma
    11. Keluarga besar DPRD Kabupaten Mamberamo Tengah di Kobakma
    12. Kel. Besar Sembilan Toko GIDI, Tua-tua gereja GIDI, Bapak Ki”marek, Bapak Nunuk, Bapak Larerep, Bapak Emelugun di Kelela.
    13. Para kader gereja GIDI dan kader Pemerintahan GIDI di seluruh Papua
    14. Bapak Keboba Wanimbo, Amimban Elabi, Yakob Baminggen, Berth Koirewoa, Fredy Ayomi, Mistien Towolom, Imanuel Genongga di tempat.
    15. Bapak Emerit Togodly di Wolo.
    16. Bapak Karel Payokwa, Andreas Medlama, David Pagawak, Yunus Babingga, Yahya Pagawak di tempat
    17. Bapak Ketua Wilayah Bogo, ketua klasis Bogoga, Ketua Klasis Kambo, Ketua Klasis Kira, ketua Klasis Eragayam, Ketua Klasis Arsbol, Ketua Klasis Koma, Ketua Klasis Iwo, Ketua Klasis Dogobak, Ketua Klasis Aiwa di tempat.
    18. Keluarga Besar Bapak Tibogula, Taeniyak Kogoya dan anggota jemaat GIDI di Ilu.
    19. Bapak-Bapak , ketua Wilaya Toli, ketua Wilayah Yamo, ketua Wilayah Yahukimo, ketua Wilayah Pegunungan Bintang, Ketua Wilayah Pantai Selatan, Ketua Wilayah Pantura, dan ketua Wilayah Jasumbas di tampat
    20. Kel. Besar Badan MISI APCM, RBMU dan UFM dimana saja Berada.
    21. Keluarga Jim Sterey dan Jim Raly di Australia.
    22. Keluarga besar Yikwa-Tabuni, Yikwa-Kogoya, Yikwa-Nimbo, Wonda-Pagawak di Kelela, Bokondini, Bolakme, Karubaga, Ilu, Mulia, Tiom, Maki, Pirime, Danime, Wamena, Jayapura, Kerom, Yuk-Lere dan di seluruh Papua.
    23. Kel.Besar jemaat GIDI, dimana pun berada.
    24. Anak-anak, Cucu-cucu, dan Cicit-cicit Bapak Almarhum Yiawon Pena Yikwa.
    Isi Berita Duka :
    Bapak, terkasih
    Tete tercinta
    Pdt, IYAWON PENNA YIKWA
    Pelaku Sejarah GIDI
    Baptisan Sulung, 29 Juli 1962di Kelela
    Pahlawan GIDI,
    Gembala Sidang Jemaat Tiranus Klasis Lembah Balim
    Telah di panggil Pulang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,
    Pada hari Rabu, 10 Januari 2014 Pukul, 12 : 00 Siang
    Jenasah disemayamkan sementara di rumah kediaman Kompleks Tiranus Hom-Hom
    Kepada saudara yang sempat mendengar Isi Berita Duka ini Mohon disampaikan Kepada alamat yang di tuju.

    Terimakasi atas perhatian dan bantuannya .
    Keluarga Duka dan Jemaat GIDI Tiranus.
    ===================
    SELAMAT ISTIRAHAT TETEKU
    ===================
    SUMBER: https://www.facebook.com/ake.harvest
    Situs ini milik Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komute Kota Surabaya-Malang, copyright@SPM News Group Online Services dan dikelolah oleh Biro Pendidikan dan Propaganda.

    Organ-organ Pergerakan yang Ada di Papua untuk Melawan Penindasan dan Ketidakadilan di Papua,”

    “Para pemimpin Papua harus segera membuat rekonsiliasi dan persatuan menyeluruh dalam sebuah badan kordinasi bersama. Setelah mereka pulang dari Vanuatu, entah hasilnya baik atau jelek, kita di Papua harus ada semangat baru, hidup baru yang dapat menghimpun semua kekuatan rakyat sipil dan organ-organ pergerakan yang ada di Papua untuk melawan penindasan dan ketidakadilan di Papua,”

    “Itu artinya, para pemimpin Papua harus mengarahkan arah perjuangan Papua pada penegakkan prinsip-prinsip demokrasi. Contohnya, jika kemerdekaan politik adalah agenda utama, maka setiap pemimpin harus setia melaksanakan agenda tersebut sampai sukses,”

    “Karena kebenaran akan membenarkan kita dan mengalahkan pemerintah, yang menindas dan membunuh rakyat Papua selama ini,”

    Benny Wenda


    Benny Wenda
    Berpidato pada sebuah acara IPWP di Gedung Parlemen, London, Oktober 2008
    Ketua Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka, Kampanye Papua Merdeka
    Informasi pribadi
    Lahir 17 Agustus 1974
    Lembah Baliem, Papua
    Agama Kristen Protestan
    Sosial media
    Situs web www.bennywenda.org

    Benny Wenda (lahir di Lembah Baliem, Papua, 17 Agustus 1974; umur 40 tahun) merupakan tokoh separatis Papua di Inggris. Sekitar tahun 1970, Wenda muda hidup di sebuah desa pyramid di kawasan Papua Barat. Di sana, dia hidup bersama keluarga besarnya. Mereka hidup dengan bercocok tanam. Saat itu, dia merasa kehidupannya begitu tenang, "hidup damai dengan alam pegunungan." Kira-kira kalimat itulah yang dia rasakan.

    Sampai satu saat sekitar tahun 1977, ketenangan hidup mereka mulai terusik dengan masuknya pasukan militer. Saat itu, Benny Wenda mengklaim pasukan memperlakukan warga dengan keji. Benny menyebut di situsnya, salah satu dari keluarga menjadi korban hingga akhirnya meninggal dunia. Wenda mengaku kehilangan satu kakinya dalam sebuah serangan udara di Papua. Tak ada yang bisa merawatnya sampai peristiwa pilu itu berjalan 20 tahun kemudian. Saat itu, keluarganya memilih bergabung dengan NKRI.

    Kondisi demikian, harus diterima dan dihadapi Wenda. Tetapi rupanya, dia berusaha melawan pilihan orang-orang dekatnya. Singkat cerita, setelah era pemerintah Soeharto tumbang, gerakan referendum dari rakyat Papua yang menuntut pembebasan dari NKRI kembali bergelora. Dan saat itu, Benny Wenda melalui organisasi Demmak (Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka), membawa suara masyarakat Papua. Mereka menuntut pengakuan dan perlindungan adat istiadat, serta kepercayaan, masyarakat suku Papua. Mereka menolak apapun yang ditawarkan pemerintah Indonesia termasuk otonomi khusus.

    Lobi-lobi terus dia usahakan sampai akhirnya di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, pemberlakuan otonomi khusus adalah pilihan politik yang layak untuk Papua dan tak ada yang lain. Saat itu sekitar tahun 2001, ketegangan kembali terjadi di tanah Papua. Operasi militer menyebabkan ketua Presidium Dewan Papua meninggal. Wenda terus berusaha memperjuangkan kemerdekaan Papua.
    Pertentangan Wenda berbuntut serius. Dia kemudian dipenjarakan pada 6 Juni 2002 di Jayapura. Selama di tahanan, Wenda mengaku mendapatkan penyiksaan serius. Dia dituduh berbagai macam kasus, Salah satunya disebut melakukan pengerahan massa untuk membakar kantor polisi, hingga harus dihukum 25 tahun penjara.

    Kasus itu kemudian di sidang pada 24 September 2002. Wenda dan tim pembelanya menilai persidangan ini cacat hukum. Pengadilan terus berjalan, sampai pada akhirnya Wenda dikabarkan berhasil kabur dari tahanan pada 27 Oktober 2002. Dibantu aktivis kemerdekaan Papua Barat, Benny diselundupkan melintasi perbatasan ke Papua Nugini dan kemudian dibantu oleh sekelompok LSM Eropa untuk melakukan perjalanan ke Inggris di mana ia diberikan suaka politik. Dan sejak tahun 2003, Benny dan istrinya Maria serta anak-anaknya memilih menetap di Inggris. Pada tahun 2011, Pemerintah Indonesia pernah mengeluarkan Red Notice dan Surat Perintah Penangkapan Internasional untuk penangkapan Wenda karena melakukan sejumlah pembunuhan dan penembakan di Tanah Air. Wenda mengklaim, red notice itu sudah dicabut.

    Selamat Jalan Pejuang Sejati Republik Rakyat Papua " Dr. John Otto Ondowame "

    Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta ampmalangraya.tk
    Almarhum: Dr. John Otto Ondowame

    Kami generasi penerus papua "Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Se-Malang Raya" sedang berduka atas kepergianMu. Dan engkau boleh tinggalkan kami anak-anakmu sebagai pewaris atas karya perjuanganMu sebagai memori yang akan diteruskan kepada kami generasi penerus bangsa papua barat, terutama generasiMu 7 Suku yang bermukim di Bumi Amungsa, Papua Barat.

    Tubuh jasmani engkau boleh tinggalkan diantara ribuan generasiMu di Bumi Amungsa, Papua Barat. Tetapi jiwa patriotisme yang engkau diperjuangakan sepanjang ini, engkau boleh ditinggalkan dan dititipkan bersama kami para generasi penerus bangsa papua barat. Perjuangan papua merdeka sepanjang ini, akan terukir sejarah dan perjuanganMu diwariskan turun-temurun sampai Penentuan Nasib Sendiri, bagi Bangsa Papua Barat.


    Kami merasa kesal atas kematian Mu, Dr. John. Otto Ondowame dinegeri pasifik Selatan, Kota Port Vila. Engkau bukan seorang pengasingan yang berdiam di negeri pasifik selatan selama perjuangan disana. Semestinya engkau tinggalkan kami diatas tanahMu sendiri di negeri papua barat-Timika. Jadi kami generasi-penerus papua barat, "Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Se-Malang Raya" semoga arwanya dikembalikan ke tanah pusakanya sendiri. Dan jenazahnya akan dimakamkan bersama, Pahlawan Kelly Umeky Kwalik ditaman pemakaman Timika Indah, Papua Barat. (Wandikbonak)


    Koordinator Umum
    "Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Se-Malang Raya"

    Ketua
     
     photo bendera-bintang-kejora-dan-cewek-bule-jpg1_zps4a30c64f.jpg
     photo SALAMPEMBEBASANDANREVOLUSI_zpsbdffla8q.gif