photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :
Home » , , , , , , , » Pernyataan Sikap AMP Terkait Penembakan oleh TNI-POLRI Terhadap Warga Sipil di Paniai

Pernyataan Sikap AMP Terkait Penembakan oleh TNI-POLRI Terhadap Warga Sipil di Paniai

Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta SPM Group Online

Copot Pelaku Penembakan Terhadap Warga Sipil di Paniai Dari Jabatannya & Berikan Hukuman Sesuai Dengan Perbuatannya 

 Pernyataan Sikap AMP

Ini Pernyataan AMP Terkait Penembakan 5 Warga Sipil di Paniai
Foto Korban Penembakan oleh Aparat terhadap warga sipil di Paniai. ( Dok AMP Yogyakarta)
AMP Malang, Penembakan terhadap lima warga sipil di Kabupaten Paniai, Papua, yang terjadi, Senin (12/12/2014) kemarin, merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat, dan harus diusut hingga tuntas.

"Dari berbagai pemberitaan yang kami ikuti, sangat jelas yang menyebabkan penembakan terhadap warga sipil adalah aparat TNI/Polri.
 Kejadian tersebut bagian dari perencanaan pemusnahan orang asli Papua oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang merupakan kebijakan sistematis dan terselubung NKRI terhadap Orang Papua.
"Tidak jauh beda dengan kasus sebelumnya, seperti Nabire berdara 14 Juli 2013 yang mengakibatkan 18 orang meninggal dunia, dan 39 orang luka parah."
"Kami melihat ada beberapa usaha yang dilakukan oleh Kapolda Papua dan Pangdam/XVII Cendrawasi. Buktinya Kabid Humas Polda melalui pemberitaan terus berusaha melakukan pembohongan publik." 
Dalam kasus penembakan terhadap warga sipil di Pania kami dari AMP menuntut :
 Pertama, mencopot Pelaku penembakan dari jabatannya dan berikan hukuman sesuai dengan perbuanya.  
Kedua: dengan tegas juga kami mengutuk Kapolda Papua Yodje mende, Pangdam Cendrawasi. Kombes Pol Sulisty Pudjo yang berusaha menutupi kebenaran yang sedang telah terjadi, melalui media masa.
Ketiga: menarik TNI/POLRI organik dan non Organik dari seluruh tanah Papua yang menjadi aktor kejahatan kemanusiaan diatas tanah Papua sampai saat ini.
"Kami menuntut kepada  NKRI agar bertangungjawab atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada 8 Desember 2014 kemarin.
Demikian Pernyataan sikap ini kami keluarkan, atas perhatian dan kerja sama serta tindak lanjutnya kami sampaikan terima kasih.
Salam.
        Hormat Kami

                                                                          Jefri Wenda                                                                                
                                                   Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua                                                                         
Tebusan:
  1. Polda Papua.
  2. Kapolri
  3. Pemerintah Daerah Papua
  4. Komnas HAM Papua 
  5. Komnas HAM NKRI
  6. Pemerintah Indonesia
  7. Dan Pihak Terkait
Share this post :