Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta SPM Group Online
Copot Pelaku Penembakan Terhadap Warga Sipil di Paniai Dari Jabatannya & Berikan Hukuman Sesuai Dengan Perbuatannya
Pernyataan Sikap AMP
Foto Korban Penembakan oleh Aparat terhadap warga sipil di Paniai. ( Dok AMP Yogyakarta) |
"Dari berbagai pemberitaan yang kami ikuti, sangat jelas yang
menyebabkan penembakan terhadap warga sipil adalah aparat TNI/Polri.
Kejadian tersebut bagian dari perencanaan pemusnahan orang asli Papua
oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang merupakan kebijakan
sistematis dan terselubung NKRI terhadap Orang Papua.
"Tidak jauh beda dengan kasus sebelumnya, seperti Nabire berdara 14 Juli
2013 yang mengakibatkan 18 orang meninggal dunia, dan 39 orang luka
parah."
"Kami melihat ada beberapa usaha yang dilakukan oleh Kapolda Papua dan
Pangdam/XVII Cendrawasi. Buktinya Kabid Humas Polda melalui pemberitaan
terus berusaha melakukan pembohongan publik."
Dalam kasus penembakan terhadap warga sipil di Pania kami dari AMP menuntut :
Pertama, mencopot Pelaku penembakan dari jabatannya dan berikan hukuman sesuai dengan perbuanya.
Kedua: dengan tegas juga kami mengutuk Kapolda Papua Yodje
mende, Pangdam Cendrawasi. Kombes Pol Sulisty Pudjo yang berusaha
menutupi kebenaran yang sedang telah terjadi, melalui media masa.
Ketiga: menarik TNI/POLRI organik dan non Organik dari
seluruh tanah Papua yang menjadi aktor kejahatan kemanusiaan diatas
tanah Papua sampai saat ini.
"Kami menuntut kepada NKRI agar bertangungjawab atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada 8 Desember 2014 kemarin.
Demikian Pernyataan sikap ini kami keluarkan, atas perhatian dan kerja sama serta tindak lanjutnya kami sampaikan terima kasih.
Salam.
Hormat Kami
Jefri Wenda
Ketua Umum Aliansi
Mahasiswa Papua
Tebusan:
- Polda Papua.
- Kapolri
- Pemerintah Daerah Papua
- Komnas HAM Papua
- Komnas HAM NKRI
- Pemerintah Indonesia
- Dan Pihak Terkait