photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :

 photo vanuatu_zpsed2b2tvn.jpg
Marilah Berjuang Dengan Sunguh-Sunguh Dan Serius, Setia, Jujur, Bijaksana, Aktif Serta Kontinuitas. Diberdayakan oleh Blogger.
     photo aktifmenulis_zps397205a9.jpg

    ★★★Berita Duka ★★★

     photo Banner2_zps5035c662.jpg

    ★★★Radar Malang★★★

    Tampilkan postingan dengan label National. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label National. Tampilkan semua postingan

    30 arrested as Jokowi Papua visit crackdown begins

    30 arrested as Jokowi Papua visit crackdown begins

     

    30 West Papuans in traditional dress, demonstrating during Jokowi's visit to WestPapua, have been forcibly arrested by Indonesian police in Sentani, Saturday, December 27.
    Activists being taken away after arrests during Indonesian president Jokowi's Visit to Sentani, West Papua, December27, 2014 (all photos: WestPapuaMedia)
    Activists being taken away after arrests during Indonesian president Jokowi's Visit to Sentani, West Papua, December27, 2014 (all photos: WestPapuaMedia)
    tmp_21430-received_15204150882329172026699754
    Activists being taken away after arrests during Indonesian president Jokowi's Visit to Sentani, West Papua, December27, 2014 (all photos: WestPapuaMedia)
    tmp_21430-received_15204150348995891158828432
    Activists being taken away after arrests during Indonesian president Jokowi's Visit to Sentani, West Papua, December27, 2014 (all photos: WestPapuaMedia)
    The Indonesian president's visit is seen by many Papuans as illegitimate, as issues of political freedoms and human rights are again not being discussed, in favour of a military backed development agenda.
    The 30 peaceful rights activists were rounded up in a speedy operation by police, and whisked off to Police Headquarters in Jayapura for further interrogation, acoording to WestPapuaMedia stringers.
    More information as it becomes available.
    WestPapuaMedia

    Dewan Parlemen Nasional Papua Barat (PNWP)Telah Diluncurkan

    Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta SPM Group Online

    Dewan Parlemen Nasional Papua Barat Telah Diluncurkan
    Ketua PNWP, Bucthar Tabuni ketika berorasi (Foto:Ist)
    PAPUAN, Jayapura --- Lembaga Parlemen Nasional West Papua (PNWP), beberapa waktu kedepan akan diluncurkan secara resmi di Jayapura, Papua, dengan mengdungan delegasi dari berbagai suku di tanah Papua.
    “Dewan Parlemen Nasional Papua Barat diluncurkan sebagai sebuah lembaga yang bertujuan untuk menjawab hak politik rakyat Bangsa Papua Barat ke dunia internasional maupun nasiona, termasuk simpatisan yang mendukung papua merdeka,” ujar Mecky.

    Lanjut Mecky, lembaga ini terdiri dari dua puluh tiga (23) Parlemen Rakyat Daerah yang mencakup seluruh tanah Papua, dan dihadiri oleh semua perwakilan daerah dari Sorong sampai Samarai.

    Diharapkan juga dengan perluncuran parlemen nasional ini mampu menjawab aspirasi seluruh rakyat Papua Barat yang telah lama diperjuangkan.

    Peresmian Kantor PRD-KNPB Timika, “Kita Harus Mengakiri Menuju Papua Merdeka”

    Peresmian Kantor PRD-KNPB Timika, “Kita Harus Mengakiri Menuju Papua Merdeka”



    TIMIKA---Momentum Natal 2013 dan  Tahun Baru 2014, Jutaan Rakyat Papua bersama Komite Nasional Papua Barat dan Parlemen Rakyat Daerah (KNPB & PRD) wilayah Timika, menggelar Upacara Peresmian sekertariat Pusat Kantor Papua Merdeka “ Free West Papua Office” dengan Thema “Kita  Harus Mengakhiri”, penderitaan rakyat menuju Papua merdeka terpasang pada spanduk Peresmian.

    Panitia Peresmian gagaskan Sub thema yakni “ Melalui  Peresmian Kantor Parlemen Rakayat Daerah (PRD) dan Komite Nasional Papua Barat  (KNPB) Timika, Maka kita Harus Mengakiri Penderitaan Rakyat Papua menuju Papua Merdeka” kegiatan pada Hari ini (31/12/2013),  di padati Jutaan Rakyat di tempat Kegiatan Peresmian Kantor dengan busana Budaya Papua.

    Dalam kegiatan tersebut, sambutan yang disampaikan oleh Perwakilan Ketua PRD oleh Ones menyampaikan bahwa “Rakyat  Papua jangan terharu dengan Racun  Indonesia yang selama ini dilancarkan oleh Pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami harus jeli melihat persolan itu dengan seksama. Karena kita tahu bahwa Kampanye Papua merdeka sudah mendunia,” Tegasnya.

    Lanjut ones, “lama atau cepat Pasti Papua akan merdeka jadi, kita harus bersabar  bersatu dan berjuang sampai Papua merdeka, “tuturnya.

    Orang Papua jadi Yudas atau Intel, Informen Indonesia harus berhati-hati, karena kalian akan berdosa terhadap Orang Papua dan dimata Tuhan. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua KNPB Timika Steven Itlay dalam sambutan Peresmian Kantor.

    Dalam jutaan masa itu Steven juga menjelaskan perkembangan situasi Papua secara Nasional dan Internasional, dalam pesannya orang Papua yang ingin bicara masalah  Papua merdeka, maka datang ke kantor baru ini, untuk bicara Papua merdeka demi  Nasib anak cucu generasi Penerus Bangsa Papua.

    Panitia pembangunan dan peresmian Kantor Baru “Free west Papua  office in Timika” melaporkan kegiatan secara umum, bagunan dua lantai kantor ini dibangun berdasarkan doa dan sumbangan sukarela dari semua rakyat Papua yang ada di Timika yang peduli terhadap Papua merdeka, baik  secara langsung maupun tidak langsung. Total danah senilai 200 juta-an lebih. Atas berkat dari Tuhan melalui kerja keras rayat Papua bersama PRD-KNPB Timika. Sehingga hari ini telah meresmikan secara terbuka untuk umum bagi Rakyat Papua.

    Peresmian kantor baru tersebut, di resmian dengan Ibadah bersama dan makan bersama masakan ciri kas Papua dengan bakar batu/barapen dengan Babi sebanyak 19 ekor, begitu laporan dari Panitia. (Admin)

    Aliansi Mahasiswa Papua Di Pulau Jawa Dan Bali Siap Mati Untuk Bintang Kejora


    Demo  Mahasiswa Papua di Solo Dapat Demo Tandingan

    Demonstrasi mahasiswa Papua di Solo. Foto: www.soloblitz.co.id

    Solo, MAJALAH SELANGKAH -- Demonstrasi mahasiswa Papua Jawa Tengah yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) siang tadi, Kamis (19/12/13) di bundaran Gladag, pusat Kota Solo mendapatkan demonstrasi tandingan dari ratusan orang yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli Rakyat Indonesia (Gempar).

    Salah satu mahasiswa Papua di Solo yang dihubungi majalahselangkah.com malam ini mengatakan,  "Kami mahasiswa Papua dalam koordinasi AMP mulai jalan dari Solo Grand Mall ke Gladak. Saat itu, kami dengar ada demo menentang kami, tapi kami jalan saja karena ini hak demokrasi kami. Kami harus bicara," kata mahasiswa Papua yang tidak ingin namanya disebutkan itu.

    Kata dia, mahasiswa yang aksi siang itu puluhan orang. Ketika ditanya soal atribut Papua Merdeka, kata dia, "Ya pasti kami bawa spanduk dan ada yang pakai pakaian adat kami. Kalau tidak ada spanduk itu bukan demo. Kami bawa spanduk berisi tuntutan kami. Kalau soal pakaian adat, kami tidak larang bangsa lain untuk pakai pakaian adat mereka."

    Ia menjelaskan, "Kami lihat ada banyak orang di dekat patung Slamet Riyadi. Katanya mereka mau gagalkan aksi kami. Tapi, kami jalan saja. Tidak ada bentrok atau apa. Kami bukan cari bentrok. Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi kami. Ya, polisi kawal kami dan kami pulang, aman," tuturnya.

    Mahasiswa yang tidak ingin namanya disebutkan itu mengungkapkan kekhawatiran atas keamanannya atas mahasiswa Papua saat kuliah di Jawa.

    "Kami inikan jelas, mudah dikenal. Kami ini berbeda dengan orang Melayu di Jawa dan kami ini Melanesia dan keriting dan hitam. Jadi,  kami khawatir untuk keamanan dalam kuliah anak-anak di sini. Tetapi, kami harap semua  bentuk protes disampaikan secara terbuka karena ini Negara demokrasi," tuturnya.

    Ketika ditanya soal tuntutan mahasiswa Papua, kata dia, aksi digelar dalam rangka mengenang peristiwa Trikora 19 Desember 1961 di Yogyakarta. "Kami melihat, Trikora adalah awal penderitaan rakyat Papua. Maka, kami meminta kepada Indonesia untuk berikan kebebasan dan hak menentukan nasip sendiri bagi rakyat Papua," tuturnya.

    Kata dia, "Kami mau, berikan kebebasan kami untuk menentukan nasip kami. Kami juga minta tarik semua TNI dan Polri organik dan nonorganik dari Papua sebagai syarat damai. Kami juga serukan untuk tutup Freeport Indonesia karena ia telah korbankan rakyat Papua."

    Ketua AMP Solo, Jeffry Wenda dikutip soloblitz.co.id mengatakan, "Ini negara demokrasi, kalau ada yang tidak setuju dengan aksi kami itu sah-sah saja."

    Kelompok yang menentang aksi itu menyatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi juga seluruh tanah Papua Barat harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan.

    Dikutip di media itu, tuntutan kedua adalah mereka meminta aparat keamanan bertindak tegas terhadap aksi-aksi yang mengarah ke makar tersebut. Sedangkan poin ketiga, mereka mengajak masyarakat Solo untuk tidak terpancing dengan gerakan-gerakan yang mengajak makar. Belum diketahui apa yang akan dilakukan kedua kelompok massa ketika saling berhadapan.

    Diketahui, Gerakan Masyarakat Peduli Rakyat Indonesia juga meminta aparat keamanan bertindak tegas terhadap aksi-aksi yang mengarah ke separatisme. Juga mengajak masyarakat Solo untuk tidak terpancing. (MS/Yermias Degei)

    NEWS PHOTOS - ALIANSI MAHASISWA PAPUA DUKUNG MSG

    NEWS PHOTOS -  ALIANSI MAHASISWA PAPUA DUKUNG MSG


    Demontrasi
    Aliansi Mahasiswa Papua [AMP] Komite Kota Yogyakart, terkait West Papua Masuk dalam, MSG, masa aksi membawa Puluhan Bendera Kebangsaan Negara West Papua untuk bentuk dukungan pada senin (10/06/2013).

    Melanesian Spearhead Groups (MSG).  yang merupakan forum bilateral negara-negara rumpun Melanesia, menganggap persoalan Papua merupakan persoalan sesama rumpun Melanesia yang berada dibawah koloni Indonesia.

    Sehingga, MSG Summit kali ini di Kaledonia Baru akan menjadikan persoalan Papua sebagai suatu topik selain isu-isu lain yang ada diwilayah pasifik selatan.
    Sehubungan dengan pelaksanaan MSG Summite nanti, maka Aliansi Mahasiswa Papua [AMP] menyatakan sikap :
    1.       Mendukung Sikap Negara-Negara Rumpun Melanesia untuk Menjadikan Papua Barat Anggota Melanesian Spearhead Groups (MSG).
    2.       Mendesak Indonesia untuk Membuka Ruang Demokrasi dan Memberikan Hak Menentukan Nasib Sendiri sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua
    Demikian pernyataan sikap ini dibuat dan kami akan terus memperjuangkan Hak Menentukan Nasib Sendiri bagi rakyat Papua sebagi solusi demokratis.
    NEWS PHOT - AMP IN ACTION
























































































    AMP  KOMITE KOTA BANDUNG



    AMP  KOMITE KOTA SOLO


    SUMBER: DOK AMP
     
     photo bendera-bintang-kejora-dan-cewek-bule-jpg1_zps4a30c64f.jpg
     photo SALAMPEMBEBASANDANREVOLUSI_zpsbdffla8q.gif