photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :

 photo vanuatu_zpsed2b2tvn.jpg
Marilah Berjuang Dengan Sunguh-Sunguh Dan Serius, Setia, Jujur, Bijaksana, Aktif Serta Kontinuitas. Diberdayakan oleh Blogger.
     photo aktifmenulis_zps397205a9.jpg

    ★★★Berita Duka ★★★

     photo Banner2_zps5035c662.jpg

    ★★★Radar Malang★★★

    Tampilkan postingan dengan label Gerakan Riau Merdeka. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label Gerakan Riau Merdeka. Tampilkan semua postingan

    Mengenang Sejarah Gerakan Riau Merdeka

    Mengenang Sejarah Gerakan Riau Merdeka

    Riau adalah salah satu provinsi terkaya di indonesia yang menjadi penyumbang devisa terbesar bagi indonesia, kekayaan riau bersumber dari sektor migas dan hasil tambang lain seperti emas dan hasil laut yang melimpah dan hasil perkebunan seperti sawit dan karet.
    Bendera Gerakan Riau Merdeka

    Namun yang paling menonjol adalah sektor migas, kekayaan minyak riau membuat minyak riau menjadi penyumbang 70% produksi minyak indonesia pada tahun 1970 an, namun ironis dari banyaknya hasil alam riau tak setetes pun bisa dinikmati oleh rakyat riau.

    Dan bahkan salah satu provinsi terkaya di indonesia ini tidak masuk dalam jajaran kota besar di indonesia, tapi tetap saja menjadi sapi perahnya indonesia untuk pembangunan kota kota besar dan kota yang tak berpenghasil semuanya MENGHISAP dan HIDUP dari kekayaan hasil alam riau.

    Atas fakta tersebut rakyat riau bergejolak pada 1 Februari 2000 atau yang dikenal sebagai KRR 2 dan menginginkan merdeka, namun riau ingin merdeka dengan tanpa pemberontakan, tanpa tumpah darah dan rusuh, riau ingin merdeka secara baik baik dan hasil nya hingga kini isu tersebut hilang ditelan bumi.

    Ada sebagian yang mengatakan jika elit riau dan pusat mengadakan perundingan rahasia dan telah memutuskan beberapa butir perundingan diantaranya pusat bersedia memberikan kucuran dana khusus setiap tahunnya kepada provinsi riau asal gerakan riau merdeka dihapus dari bumi riau.

    Namun entah benar atau tidak informasi tersebut masih simpang siur yang jelas tidak semua wacana riau merdeka itu hilang semua, masih ada niat untuk merdeka dan masih ada niat untuk membangun negara sendiri di jiwa jiwa pemuda pemudi riau di masa mendatang.

    Tabrani Gelar Diskusi terbuka, Peringatan 14 Tahun Riau Merdeka

    Tabrani Gelar Diskusi terbuka, Peringatan 14 Tahun Riau Merdeka


    Prof. Dr.Tabrani Rab, tokoh Riau, kembali mendeklarasikan tuntutan Riau Merdeka. Deklarasi ini sebagai peringatan ke empat belas atas deklarasi pertama yang dia rilis pada 15 Maret 1999 silam.
    Acara ini digelar di kediaman Presiden Riau Merdeka Trabani Rab, di Jl KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru, Jumat (15/3/2013). Kegiatan ini hanya dihadiri beberapa mahasiswa anggota BEM dari beberapa perguruan tinggi di Pekanbaru. Selain itu hadir juga sejumlah wartawan media cetak dan elektronik.
    Jumlah undangan yang hadir sekitar 40 orang. Hari ulang tahun Riau Merdeka ini diadakan sangat sederhana yang dimulai sejak pukul 14.00 WIB.
    Tak ada acara khusus dalam dek larasi yang bertajuk “Melawan Lupa, Mengenang 14 tahun Daulat Riau” Hanya saja, Tabrani Rab, Anggota DPD RI Intsiawati Ayus dan Aktifis 1998, sekedar bercerita mengenang jalan panjang tentang tuntutan Riau merdeka.
    Jhoni Mundung selaku aktifis yang waktu itu mendampingi deklarasi Riau Merdeka kembali meluapkan kegelisahanya lewat puisi karangan Ws. Rendra sambil meneteskan airmata. Sembari menikmati makanan ringan, utusan mahasiswa dan aktivis lingkungan saling berdiskusi. Intinya, para mahasiwa dan aktivis lingkungan mengharapkan gerakan Riau Merdeka harus tetap berlanjut dengan jalan damai. Minimal, Memerdekan diri dari kebodohan dan kemiskinan. Para undangan yang datang diberi lembar foto kopi petikan sejarah tentang Menuju Riau Berdaulat yang ditulis Tabrani Rab atau yang akrab disapa Ongah.
    Yang mana isi petikan tersebut
    “Sudah lebih setengah abad kami menggantungkan hidup pada republik ini. Selama itu pula minyak kami dijarah. Tak setitik pun menetes di tanah kami. Sungai dan tanah kami tak lagi memberi hidup karena polusi. Sudah lebih seperempat abad tanah kami dijarah sebagai konspirasi pusat dan konglomerat. Maka hari ini, kami putuskan untuk mementukan nasib kami sendiri. Kami telah mulai menukilkan sejarah kami dalam lembaran yang baru akan hak-hak kami, indentitas dan tradisi kami dengan jalan damai. We are beginning to think, we are writing the new chapter of history, to demmand our right, take on our duties, and defend our identity and our tradition, with Peace. Pekanbaru 15 Maret 1999″
    Di akhir acara, Intsiawati Ayus yang akrab disapa Datin mengungkapkan kekecewaanya kepada awak media terhadap pemda yang tidak pro terhadap rakyat. “Ini moment yang pas untuk bertanya kepada diri kita masing masing, seperti apa figur pemimpin Riau mendatang, apakah benar benar mewakili aspirasi masyarakat atau tidak. Jangan sampai, Kekayaan alam yang ada di Riau tidak sepenuhnya dinikmati masyarakat ” Tutupnya.***
    Dikirim oleh: Ridwan
    16 Maret 2013 – 16.00 WIB >RiauPos
     
     photo bendera-bintang-kejora-dan-cewek-bule-jpg1_zps4a30c64f.jpg
     photo SALAMPEMBEBASANDANREVOLUSI_zpsbdffla8q.gif