Tabrani Gelar Diskusi terbuka, Peringatan 14 Tahun Riau Merdeka
Acara ini digelar di kediaman Presiden Riau Merdeka Trabani Rab, di
Jl KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru, Jumat (15/3/2013). Kegiatan ini hanya
dihadiri beberapa mahasiswa anggota BEM dari beberapa perguruan tinggi
di Pekanbaru. Selain itu hadir juga sejumlah wartawan media cetak dan
elektronik.
Jumlah undangan yang hadir sekitar 40 orang. Hari ulang tahun Riau
Merdeka ini diadakan sangat sederhana yang dimulai sejak pukul 14.00
WIB.
Tak ada acara khusus dalam dek larasi yang bertajuk “Melawan Lupa,
Mengenang 14 tahun Daulat Riau” Hanya saja, Tabrani Rab, Anggota DPD RI
Intsiawati Ayus dan Aktifis 1998, sekedar bercerita mengenang jalan
panjang tentang tuntutan Riau merdeka.
Jhoni Mundung selaku aktifis yang waktu itu mendampingi deklarasi
Riau Merdeka kembali meluapkan kegelisahanya lewat puisi karangan Ws.
Rendra sambil meneteskan airmata. Sembari menikmati makanan ringan, utusan mahasiswa dan aktivis
lingkungan saling berdiskusi. Intinya, para mahasiwa dan aktivis
lingkungan mengharapkan gerakan Riau Merdeka harus tetap berlanjut
dengan jalan damai. Minimal, Memerdekan diri dari kebodohan dan
kemiskinan. Para undangan yang datang diberi lembar foto kopi petikan sejarah
tentang Menuju Riau Berdaulat yang ditulis Tabrani Rab atau yang akrab
disapa Ongah.
Yang mana isi petikan tersebut
“Sudah lebih setengah abad kami menggantungkan hidup pada republik
ini. Selama itu pula minyak kami dijarah. Tak setitik pun menetes di
tanah kami. Sungai dan tanah kami tak lagi memberi hidup karena polusi.
Sudah lebih seperempat abad tanah kami dijarah sebagai konspirasi pusat
dan konglomerat. Maka hari ini, kami putuskan untuk mementukan nasib
kami sendiri. Kami telah mulai menukilkan sejarah kami dalam lembaran
yang baru akan hak-hak kami, indentitas dan tradisi kami dengan jalan
damai. We are beginning to think, we are writing the new chapter of
history, to demmand our right, take on our duties, and defend our
identity and our tradition, with Peace. Pekanbaru 15 Maret 1999″
Di akhir acara, Intsiawati Ayus yang akrab disapa Datin mengungkapkan
kekecewaanya kepada awak media terhadap pemda yang tidak pro terhadap
rakyat. “Ini moment yang pas untuk bertanya kepada diri kita masing
masing, seperti apa figur pemimpin Riau mendatang, apakah benar benar
mewakili aspirasi masyarakat atau tidak. Jangan sampai, Kekayaan alam
yang ada di Riau tidak sepenuhnya dinikmati masyarakat ” Tutupnya.***
Dikirim oleh: Ridwan
16 Maret 2013 – 16.00 WIB >RiauPos
16 Maret 2013 – 16.00 WIB >RiauPos