photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :
Home » , , » Tabrani Gelar Diskusi terbuka, Peringatan 14 Tahun Riau Merdeka

Tabrani Gelar Diskusi terbuka, Peringatan 14 Tahun Riau Merdeka

Tabrani Gelar Diskusi terbuka, Peringatan 14 Tahun Riau Merdeka


Prof. Dr.Tabrani Rab, tokoh Riau, kembali mendeklarasikan tuntutan Riau Merdeka. Deklarasi ini sebagai peringatan ke empat belas atas deklarasi pertama yang dia rilis pada 15 Maret 1999 silam.
Acara ini digelar di kediaman Presiden Riau Merdeka Trabani Rab, di Jl KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru, Jumat (15/3/2013). Kegiatan ini hanya dihadiri beberapa mahasiswa anggota BEM dari beberapa perguruan tinggi di Pekanbaru. Selain itu hadir juga sejumlah wartawan media cetak dan elektronik.
Jumlah undangan yang hadir sekitar 40 orang. Hari ulang tahun Riau Merdeka ini diadakan sangat sederhana yang dimulai sejak pukul 14.00 WIB.
Tak ada acara khusus dalam dek larasi yang bertajuk “Melawan Lupa, Mengenang 14 tahun Daulat Riau” Hanya saja, Tabrani Rab, Anggota DPD RI Intsiawati Ayus dan Aktifis 1998, sekedar bercerita mengenang jalan panjang tentang tuntutan Riau merdeka.
Jhoni Mundung selaku aktifis yang waktu itu mendampingi deklarasi Riau Merdeka kembali meluapkan kegelisahanya lewat puisi karangan Ws. Rendra sambil meneteskan airmata. Sembari menikmati makanan ringan, utusan mahasiswa dan aktivis lingkungan saling berdiskusi. Intinya, para mahasiwa dan aktivis lingkungan mengharapkan gerakan Riau Merdeka harus tetap berlanjut dengan jalan damai. Minimal, Memerdekan diri dari kebodohan dan kemiskinan. Para undangan yang datang diberi lembar foto kopi petikan sejarah tentang Menuju Riau Berdaulat yang ditulis Tabrani Rab atau yang akrab disapa Ongah.
Yang mana isi petikan tersebut
“Sudah lebih setengah abad kami menggantungkan hidup pada republik ini. Selama itu pula minyak kami dijarah. Tak setitik pun menetes di tanah kami. Sungai dan tanah kami tak lagi memberi hidup karena polusi. Sudah lebih seperempat abad tanah kami dijarah sebagai konspirasi pusat dan konglomerat. Maka hari ini, kami putuskan untuk mementukan nasib kami sendiri. Kami telah mulai menukilkan sejarah kami dalam lembaran yang baru akan hak-hak kami, indentitas dan tradisi kami dengan jalan damai. We are beginning to think, we are writing the new chapter of history, to demmand our right, take on our duties, and defend our identity and our tradition, with Peace. Pekanbaru 15 Maret 1999″
Di akhir acara, Intsiawati Ayus yang akrab disapa Datin mengungkapkan kekecewaanya kepada awak media terhadap pemda yang tidak pro terhadap rakyat. “Ini moment yang pas untuk bertanya kepada diri kita masing masing, seperti apa figur pemimpin Riau mendatang, apakah benar benar mewakili aspirasi masyarakat atau tidak. Jangan sampai, Kekayaan alam yang ada di Riau tidak sepenuhnya dinikmati masyarakat ” Tutupnya.***
Dikirim oleh: Ridwan
16 Maret 2013 – 16.00 WIB >RiauPos
Share this post :