Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta SPM Group Online
Insiden Paniai, Komnas HAM minta TNI Tidak Bersembunyi di Balik Polri
Komisioner Komisi Nasional Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia, Dr. Nur Otto Nur Abdullah (Tengah). (Jubi/Arnold Belau) |
Jayapura, Jubi – Pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) diminta tidak bersembunyi di balik “punggung” Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Yang
semestinya melakukan klarifikasi adalah Pangdam XVII Cenderawasih.
Pangdam harus klarifikasi pada publik, siapa yang mengendarai mobil rush
dan siapa pemilik mobil itu. Pihak TNI jangan sembunyi di balik Polri,”
kata Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI, Otto
Nur Abdullah di Jayapura, Jumat (12/12) pagi.
Otto, yang
sebelumnya bekerja di LSM Imparsial, menegaskan kunci insiden di Paniai
ini ada pada mobil toyota rush yang sudah diketahui dimiliki oleh
anggota Batalyon 753/AVT.
“Investigasi
harus dimulai dari pemeriksaan kepada pemilik mobil rush. Siapa yang
mengendarainya dan siapa saja yang ada dalam mobil itu.” kata Otto.
Mobil toyota
rush itu, menurut Otto, bisa memberikan kejelasan apakah perjalanan
mobil tersebut merupakan bagian dari pengintaian atau hanya dalam
perjalanan kembali ke pos nya.
Untuk itu,
Otto meminta pihak TNI melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap
insiden penembakan yang terjadi di Paniai. Pihak kepolisian daerah
Papua, juga diminta untuk tidak berupaya melencengkan informasi untuk
tujuan manipulasi kondisi setempat.
“Sebab
melencengkan informasi untuk tujuan manipulasi kondisi setempat, akan
membuat polisi bisa terjebak di kemudian hari,” tambah Otto. (Victor Mambor)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Sumber : www.tabloidjubi.com