ACTIVIS INDEPENDENCE PAPUA MENOLAK PRABOWO SUBIANTO MEMASUKI TANAH PAPUA
| Activis Independence Papua Barat 2007-2014 | 
AIP - Atas
 nama bangsa Papua Barat, Activist Independence Papua menolak tegas 
Rencana menghadirkan PRABOWO SUBIANTO di Tanah Papua untuk kampanye 
PILRES. Kami Activis Independence Papua menolak tegas permintaan DPRP, 
dimana saudara Yunus Wonda menyatakan bahwa meminta Prabowo Subianto 
datang ke Papua untuk kampanye. Pernyataan Yunus Wonda ini telah 
dipublished pada media harian sore “SUARAPEMBARUAN” edisi Kamis 19 Juni 
2014, dengan judul “Prabowo Diminta Kampanye di Papua,” Prabowo Diminta Kampanye di Papua,”
Hal ini kami menilai bahwa sangat memendingkan diri sendiri, oleh
 karena itu dengan tegas menolak Prabowo Subianto yang merupakan pelaku 
pembunuhan dan pengahur harta milik orang Papua. Kami menghimbau kepada 
orang Papua Barat yang sedang mencari makan di Pemerintah NKRI, dan 
sekarang menjadi pejabat Pemerintah colonial NKRI agar tidak menyakiti 
hati Rakyat Papua Barat. 
Kami
 mempunyai laporan tentang kejahatan Prabowo, dimana dalam Operasi 
Militer saat pembebasan sandera di Mapenduma. Orang tua kami dari 
Mapenduma telah laporkan bahwa sewaktu operasi itu Prabowo dan 
anggotanya pernah menembak masyarakat, dan juga membakar rumah-rumah 
penduduk, kebun-kebun dan ternak Babi milik penduduk setempat telah 
dibumihanguska. 
Kami
 Activist Independence Papua bersama Rakyat tetap menolak PILRES, karena
 kami yang berjuang Papua Merdeka tidak pernah kompromi politik dengan 
Jakarta. Kami tetap berjuang sampai Papua Merdeka penuh dari tangan 
pelenggu Colonial NKRI. Apa lagi CAPRES-CAPRES ini adalah pembunuh Rakyat Papua. Untuk lebih lengkapnya silakan click di sini, Operasi Militer Paska Pembebasan Sandera di Mapenduma Papua 1996.  Ekspedisi Lorentz 95, Penyelamatan Mapenduma salah
 satu pencapaian Prabowo saat menjadi pimpinan Kopassus adalah Operasi 
Pembebasan Sandera Mapenduma. Saat itu, 12 peneliti disekap oleh 
Organisasi Papua Merdeka. Pada gambar ini, Prabowo menyalami salah satu 
peneliti yang berhasil dibebaskan.
Pada
 tahun 1996, Komandan Kopassus Prabowo Subianto memimpin operasi 
pembebasan sandera Mapenduma. Operasi ini berhasil menyelamatkan nyawa 
10 dari 12 peneliti Ekspedisi Lorentz ’95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Lima orang yang disandera adalah peneliti biologi 
asal Indonesia, sedangkan 7 sandera lainnya adalah peneliti dari 
Inggris, Belanda dan Jerman.[12] Namun, operasi ini dikritik karena menggunakan lambang Palang Merah pada helikopter putih untuk menipu anggota OPM.[4][13]
Kejahatan
 Pabowo Subianto boleh ikuti link video dan article yang kami cantumkan 
dibawah ini.Silakan click masing-masing dari delapan bagian dibawah 
kemudian bisa nonton videonya online atau anda boleh downloda dulu.
—————————————— Admin