Solidaritas Kepulauan Solomon untuk Papua Barat. Foto: Ist
Salomon Island, MAJALAH SELANGKAH -- Anggota organisasi masyarakat sipil di bawah payung Solidaritas Kepulauan Solomon untuk Papua Barat berkumpul
pada Kamis, (14/5/15) lalu untuk memperbarui seruan mereka pada
Pemerintah Kepulauan Solomon untuk mendukung tawaran Papua Barat untuk
mendapatkan keanggotaan penuh Melanesian Spearhead Group (MSG).
Seruan itu dibuat menjelang perjalananan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri ke Papua Nugini (PNG) awal pekan depan untuk memutuskan tawaran Papua Barat untuk MSG.
Pertemuan terdiri atas anggota Solomon Islands Christian Association (SICA), Masyarakat Sipil, masyarakat umum dan mahasiswa dari Universitas Pasifik Selatan untuk menunjukkan solidaritas mereka mendukung tawaran untuk orang-orang Melanesia di Papua Barat untuk anggota penuh di MSG.
Mengomentari pertemuan itu, Lily Chekana, of Development Services Exchange (DSE) menyoroti bahwa Papua Barat adalah Rumpun Melanesia dan hak mereka untuk menjadi bagian dari MSG tidak boleh terhalang oleh pengaruh luar.
"Keputusan yang dibuat oleh para pemimpin MSG pada 21 Mei di Papua Nugini sangat penting untuk tawaran Papua Barat dan para pemimpin MSG harus berdiri tegak dalam menegakkan semangat sejati yakni cara Melanesia daripada menyerah pada pengaruh luar dan diplomasi uang," jelasnya dirilis Salomon Star News, Jumat 15 Mei 2015.
Kata Chekana, "Keputusan yang dibuat pada tanggal 21 sangat penting dan saya memangil Perdana Menteri Hon tulus dan percaya diri ketika memutuskan isu Papua Barat, yang terbaik dari orang-orang Kepulauan Solomon bisa harapkan dari Anda untuk mendukung upaya Papua Barat untuk MSG. Dengarkan orang- orang Anda, Melanesia."
Dia mengatakan, masuknya Papua Barat ke dalam MSG akan memberikan ruang untuk dialog tentang isu HAM yang diderita oleh orang Papua Barat di tangan Militer dan Polisi Indonesia selama 50 tahun terakhir, serta menyalurkan diplomatik di mana masalah tersebut dapat diselesaikan.
Lanjutnya, "Papua Barat adalah bagian dari keluarga Melanesia dan pemimpin kita harus membuat keputusan yang tepat untuk memasukkan Papua Barat ke dalam MSG. Jika para pemimpin MSG dapat mencakup Kanaki dari Kaledonia Baru ke MSG mengapa tidak melakukan hal yang sama untuk Papua Barat, sudah saatnya para Pemimpin kami menempatkan politik dan menunjukkan keaslian dalam berurusan dengan tawaran Papua Barat menjadi bagian dari MSG."
Solidaritas Kepulauan Solomon untuk Papua Barat akan menggelar pawai damai dan video dan pameran foto dalam mendukung upaya Papua Barat untuk masuk MSG pada Selasa 19 Mei 2015. (JoniYohanes Pekei/ MS)
Seruan itu dibuat menjelang perjalananan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri ke Papua Nugini (PNG) awal pekan depan untuk memutuskan tawaran Papua Barat untuk MSG.
Pertemuan terdiri atas anggota Solomon Islands Christian Association (SICA), Masyarakat Sipil, masyarakat umum dan mahasiswa dari Universitas Pasifik Selatan untuk menunjukkan solidaritas mereka mendukung tawaran untuk orang-orang Melanesia di Papua Barat untuk anggota penuh di MSG.
Mengomentari pertemuan itu, Lily Chekana, of Development Services Exchange (DSE) menyoroti bahwa Papua Barat adalah Rumpun Melanesia dan hak mereka untuk menjadi bagian dari MSG tidak boleh terhalang oleh pengaruh luar.
"Keputusan yang dibuat oleh para pemimpin MSG pada 21 Mei di Papua Nugini sangat penting untuk tawaran Papua Barat dan para pemimpin MSG harus berdiri tegak dalam menegakkan semangat sejati yakni cara Melanesia daripada menyerah pada pengaruh luar dan diplomasi uang," jelasnya dirilis Salomon Star News, Jumat 15 Mei 2015.
Kata Chekana, "Keputusan yang dibuat pada tanggal 21 sangat penting dan saya memangil Perdana Menteri Hon tulus dan percaya diri ketika memutuskan isu Papua Barat, yang terbaik dari orang-orang Kepulauan Solomon bisa harapkan dari Anda untuk mendukung upaya Papua Barat untuk MSG. Dengarkan orang- orang Anda, Melanesia."
Dia mengatakan, masuknya Papua Barat ke dalam MSG akan memberikan ruang untuk dialog tentang isu HAM yang diderita oleh orang Papua Barat di tangan Militer dan Polisi Indonesia selama 50 tahun terakhir, serta menyalurkan diplomatik di mana masalah tersebut dapat diselesaikan.
Lanjutnya, "Papua Barat adalah bagian dari keluarga Melanesia dan pemimpin kita harus membuat keputusan yang tepat untuk memasukkan Papua Barat ke dalam MSG. Jika para pemimpin MSG dapat mencakup Kanaki dari Kaledonia Baru ke MSG mengapa tidak melakukan hal yang sama untuk Papua Barat, sudah saatnya para Pemimpin kami menempatkan politik dan menunjukkan keaslian dalam berurusan dengan tawaran Papua Barat menjadi bagian dari MSG."
Solidaritas Kepulauan Solomon untuk Papua Barat akan menggelar pawai damai dan video dan pameran foto dalam mendukung upaya Papua Barat untuk masuk MSG pada Selasa 19 Mei 2015. (JoniYohanes Pekei/ MS)