Ini aksi pertama dukungan Papua Merdeka di Afrika. Foto: Youtube
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Senin, 13 April 2015 lalu, majalahselangkah.com memberitakan, Gerakan Pan African Consciousness Renaissance (PACOR) dan Black Revolutionaries Movement (BRM) akan menggelar demonstrasi damai pada tanggal 21 April 2015 di depan Kedutaan Indonesia (KBRI) Pulau Victoria, Lagos, Nigeria.
Rencana aksi "Pembebasan Papua Barat" itu benar-benar dilakukan untuk pertama kalinya di Nigeria (baca: PACOR dan BRM di Nigeria Akan Demo di KBRI, Dukung West Papua Merdeka).
Demonstrasi ini mengikuti gelombang dukungan untuk Papua Barat dari Afrika Selatan. PACOR adalah organisasi yang terhubung dengan Gerakan Black Revolusioner yang mengajak semua orang untuk bergabung dalam solidaritas melawan penindasan yang tidak manusiawi eksploitasi, kolonisasi terhadap orang kulit hitam di seluruh dunia.
"Desakan untuk melakukan aksi solidaritas tertanam dengan kuat. Kami yakin bahwa penindasan dan eksploitasi terhadap bangsa kulit hitam di seluruh dunia bukan saja absurd tapi berbahaya untuk netralitas. Hanya ada dua pilihan, berjuang untuk mendapatkan kebebasan itu atau menjadi bagian dari penindasan di muka bumi ini," tulis Pan-African Consciousness Renaissance (PACOR).
Dikutip RADIO NEW ZEALAND, seorang pengunjuk rasa pada mengatakan, "Seperti orang-orang di Papua Barat. Bagi kami sebagai pan-Afrika, ini adalah perjuangan global, seperti yang kita dilancarkan terhadap rezim apartheid di Afrika Selatan, seperti yang kita dilancarkan perjuangan melawan rasisme di Amerika melawan Afrika Amerika..."
Sementara itu, pemerintah Indonesia mengatakan Papua Barat mengalami lebih banyak pembangunan selama ini. (Putri Papua/MS)
Rencana aksi "Pembebasan Papua Barat" itu benar-benar dilakukan untuk pertama kalinya di Nigeria (baca: PACOR dan BRM di Nigeria Akan Demo di KBRI, Dukung West Papua Merdeka).
Demonstrasi ini mengikuti gelombang dukungan untuk Papua Barat dari Afrika Selatan. PACOR adalah organisasi yang terhubung dengan Gerakan Black Revolusioner yang mengajak semua orang untuk bergabung dalam solidaritas melawan penindasan yang tidak manusiawi eksploitasi, kolonisasi terhadap orang kulit hitam di seluruh dunia.
"Desakan untuk melakukan aksi solidaritas tertanam dengan kuat. Kami yakin bahwa penindasan dan eksploitasi terhadap bangsa kulit hitam di seluruh dunia bukan saja absurd tapi berbahaya untuk netralitas. Hanya ada dua pilihan, berjuang untuk mendapatkan kebebasan itu atau menjadi bagian dari penindasan di muka bumi ini," tulis Pan-African Consciousness Renaissance (PACOR).
Dikutip RADIO NEW ZEALAND, seorang pengunjuk rasa pada mengatakan, "Seperti orang-orang di Papua Barat. Bagi kami sebagai pan-Afrika, ini adalah perjuangan global, seperti yang kita dilancarkan terhadap rezim apartheid di Afrika Selatan, seperti yang kita dilancarkan perjuangan melawan rasisme di Amerika melawan Afrika Amerika..."
Sementara itu, pemerintah Indonesia mengatakan Papua Barat mengalami lebih banyak pembangunan selama ini. (Putri Papua/MS)