photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :

NTT (Flobamora) Tuan Rumah Festival Melanesia

NTT  (Flobamora) Tuan Rumah Festival Melanesia

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan festival 11 negara ras Melanesia pada minggu terakhir Oktober 2015. Penandatanganan deklarasi Melanesia ini akan berlangsung di Papua pada 1 Mei 2015.

Ist /
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan festival 11 negara ras Melanesia pada minggu terakhir Oktober 2015. Penandatanganan deklarasi Melanesia ini akan berlangsung di Papua pada 1 Mei 2015.
KUPANG - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan festival 11 negara ras Melanesia pada minggu terakhir Oktober 2015. Penandatanganan deklarasi Melanesia ini akan berlangsung di Papua pada 1 Mei 2015.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Sinun Petrus Manuk, Selasa (28/4) petang, menjelaskan bahwa penandatanganan deklarasi Melanesia di Papua itu akan dihadiri Gubernur NTT, bersama Gubernur Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Menurutnya, negara-negara yang tergabung dalam ras Melanesia berada di Pasifik Selatan. Sebanyak 11 negara yang masuk dalam ras Melanesia, yakni Fiji, Papua Nugini, Timor Leste, Kepulauan Salomon, dan Vanuatu. Sementara itu, Indonesia baru bergabung menjadi anggota pada 2014 yang digelar di Papua.

“Kelompok Melanesia itu adalah kelompok masyarakat yang berkulit hitam dan berambut keriting. Di Indonesia, hanya lima provinsi saja yang menjadi kelompok Melanesia, yakni NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat,” katanya.

Ia menjelaskan, terkait budaya Melanesia, Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan segera menerbitkan sebuah buku yang berisi tentang budaya Melanesia. Salah satu penulis buku tersebut adalah Pater Gregor Neonbasu, SVD.

Permintaan agar Pater Gregor sebagai penulis buku tersebut ketika beberapa waktu lalu mengikuti pertemuan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pada kesempatan itu, Pater Gregor menjelaskan secara detail tentang budaya Melanesia. Dalam penjelasan itu, diketahui kalau orang-orang di kementerian tidak tahu banyak soal Melanesia.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Arkeologi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Leo Nahak, menyampaikan peserta yang hadir pada festival Melanesia di Papua 25 Juni sampai 2 Juli 2014 lalu rata-rata berkulit hitam dan berambut kriting. Ini merupakan ciri khas masyarakat Melanesia.
“Saya hadir dalam festival itu. Tanpa kita sadari, panitia saat itu langsung menunjuk NTT menjadi tuan rumah festival tahun ini,” ucap Leo.

Ia menyampaikan, festival Melanesia yang akan digelar di Kupang sekitar minggu ketiga atau empat Oktober 2015. Ada sejumlah kegiatan yang digelar, antara lain temu budaya, pameran budaya masing-masing negara, dan seminar dengan menghadirkan beberapa pembicara yang memahami betul Melanesia.

Sebagai tuan rumah, telah disepakati Pater Gregor Neonbasu sebagai pakar budaya Melanesia tampil menjadi pembicara. Sebenarnya, ada beberapa orang di NTT memahami budaya Melanesia, seperti Frans Sarong (wartawan Kompas di Kupang) dan Felix Sanga (dosen Udana Kupang).

Pater Gregor Neonbasu mengungkapkan, salah satu ciri khas negara-negara Melanesia adalah penduduknya berkulit hitam dan berambut keriting. Dari ciri yang ada, kesimpulan sementara, NTT sebagai pusat Melanesia.

“Saya sedang siap menulis buku yang dimintakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam buku itu, saya menulis dua bab tentang kebudayaan tersebut,” tutur Pater Gregor.

Sumber : Sinar Harapan
Situs ini adalah situs online aktivis suara papua merdeka yang dikembangkan oleh Biro Media dan Propaganda Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Malang-Surabaya. Anda diperkenankan untuk BERBAGI (menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun) dan ADAPTASI (menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial). Informasi dalam situs ini masih harus dikonfirmasi kepada pengelola situs di melanesiapost@gmail.com (Activis Independence of Papua/Pengembang Situs)
Share this post :