photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :
Home » , , , , » FPMH: Seruan Aksi Peduli Mahasiswa Papua di Sulawesi Utara

FPMH: Seruan Aksi Peduli Mahasiswa Papua di Sulawesi Utara

Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta SPM Group Online

FPMH: Seruan Aksi Peduli Mahasiswa Papua di Sulawesi Utara

Penulis :
Syam Terrajana
Mahasiswa Papua berdemo (Ist)
Mahasiswa Papua berdemo (Ist)
Yogyakarta, Jubi – Front Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta (FPMH) bersama Ikatan Mahasiswa Papua Daerah Istimewa Yogyakarta (IKMAPA-DIY) dan Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta mengeluarkan seruan aksi peduli terhadap mahasiswa Papua di Tataaran, Tondano, Sulawesi Utara yang sebagian memilih pulang   ke tanah Papua

Dalam seruan yang dibagikan usai nonton bersama final Persipura Jayapura Vs Persib Bandung pada Indonesia Super League (ISL) tadi malam (kemarin) antara , dijelaskan kronologis singkat kejadian pembacokan 19 Oktober 2014 yang menimpah Petius Tabuni (mahasiswa Politeknik Manado) hingga meninggal dunia.

“Peristiwa pembacokan almarhum Petius Tabuni mengundang mahasiswa Papua dari beberapa Universitas di Tondano, Tomohon, dan Manado mogok kuliah bahkan berkemas dan meninggalkan asrama misalnya Putri Cenderawasih, Putra Kamasan, Asrama Serui, Raja Ampat, Supiori dan Asrama Lanny Jaya”.

Lanjutan dari halaman kedua selebaran itu tertulis, “Pada tanggal 20 Oktober 2014, sebanyak 400 mahasiswa Papua meninggalkan kota Tondano menggunakan KM Tatamailau, berikutnya pada 27 Oktober 2014 sebanyak 200 mahasiswa meninggalkan kota Manado menggunakan KM Papua Baru dengan alasan yang sama yakni tidak ada kenyamanan dan jaminan keamanan bagi mahasiswa Papua di Sulawesi Utara”.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh salah seorang mahasiswa senior Papua di Manado, Yanuarius Lagowan, “Kronologis yang diceritakan teman-teman mahasiswa Papua di Yogyakarta itu benar dan sebenarnya masih ada tambahan satu yakni tanggal 3 November ada 30 mahasiswa menggunakan Pesawat Hercules pulang ke Papua, itu dari Biak dan Wamena” ujarnya ketika dihubungi melalui telpon seluler.

Yanuarius juga menambahkan, dalam minggu ini ada kapal yang menuju arah selatan, Merauke jadi kemungkinan mahasiswa Papua dari Merauke, Boven Digoel, Asmat akan pulang. Dan semua ini karena tidak ada jaminan keamanan dari pemerintah setempat maupun pemerintah provinsi Papua.
Harry, ketua Ikatan Mahasiswa Papua Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau kepada semua mahasiswa Papua di Yogyakarta maupun kota studi lain di seluruh Indonesia, agar selalu bersikap waspada karena hal serupa bisa menimpa mahasiswa Papua di mana saja berhubungan dengan eskalasi politik Papua yang semakin panas.

Rencana aksi damai, Peduli Mahasiswa Papua di Sulawesi Utara akan dilaksanakan pada 12 November 2014 pukul 09.00 – selesai dengan rute start titik nol KM menuju kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan aksi, sebagai solidaritas sesama mahasiswa Papua didaerah rantauan, merespon bentrok antara mahasiswa Papua dan masyarakat Minahasa di Tondano dan menuntut agar pemerintah provinsi Papua dan Sulawesi Utara segera memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi mahasiswa Papua di Sulawesi Utara. (Mecky)
Share this post :