FPMH: Seruan Aksi Peduli Mahasiswa Papua di Sulawesi Utara
Yogyakarta, Jubi – Front Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta (FPMH)
bersama Ikatan Mahasiswa Papua Daerah Istimewa Yogyakarta (IKMAPA-DIY)
dan Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta mengeluarkan seruan
aksi peduli terhadap mahasiswa Papua di Tataaran, Tondano, Sulawesi
Utara yang sebagian memilih pulang ke tanah Papua
Dalam seruan yang dibagikan usai nonton bersama final Persipura
Jayapura Vs Persib Bandung pada Indonesia Super League (ISL) tadi malam
(kemarin) antara , dijelaskan kronologis singkat kejadian pembacokan 19
Oktober 2014 yang menimpah Petius Tabuni (mahasiswa Politeknik Manado)
hingga meninggal dunia.
“Peristiwa pembacokan almarhum Petius Tabuni mengundang mahasiswa
Papua dari beberapa Universitas di Tondano, Tomohon, dan Manado mogok
kuliah bahkan berkemas dan meninggalkan asrama misalnya Putri
Cenderawasih, Putra Kamasan, Asrama Serui, Raja Ampat, Supiori dan
Asrama Lanny Jaya”.
Lanjutan dari halaman kedua selebaran itu tertulis, “Pada tanggal 20
Oktober 2014, sebanyak 400 mahasiswa Papua meninggalkan kota Tondano
menggunakan KM Tatamailau, berikutnya pada 27 Oktober 2014 sebanyak 200
mahasiswa meninggalkan kota Manado menggunakan KM Papua Baru dengan
alasan yang sama yakni tidak ada kenyamanan dan jaminan keamanan bagi
mahasiswa Papua di Sulawesi Utara”.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh salah seorang mahasiswa senior
Papua di Manado, Yanuarius Lagowan, “Kronologis yang diceritakan
teman-teman mahasiswa Papua di Yogyakarta itu benar dan sebenarnya masih
ada tambahan satu yakni tanggal 3 November ada 30 mahasiswa menggunakan
Pesawat Hercules pulang ke Papua, itu dari Biak dan Wamena” ujarnya
ketika dihubungi melalui telpon seluler.
Yanuarius juga menambahkan, dalam minggu ini ada kapal yang menuju
arah selatan, Merauke jadi kemungkinan mahasiswa Papua dari Merauke,
Boven Digoel, Asmat akan pulang. Dan semua ini karena tidak ada jaminan
keamanan dari pemerintah setempat maupun pemerintah provinsi Papua.
Harry, ketua Ikatan Mahasiswa Papua Daerah Istimewa Yogyakarta
mengimbau kepada semua mahasiswa Papua di Yogyakarta maupun kota studi
lain di seluruh Indonesia, agar selalu bersikap waspada karena hal
serupa bisa menimpa mahasiswa Papua di mana saja berhubungan dengan
eskalasi politik Papua yang semakin panas.
Rencana aksi damai, Peduli Mahasiswa Papua di Sulawesi Utara akan
dilaksanakan pada 12 November 2014 pukul 09.00 – selesai dengan rute
start titik nol KM menuju kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tujuan aksi, sebagai solidaritas sesama mahasiswa Papua didaerah
rantauan, merespon bentrok antara mahasiswa Papua dan masyarakat
Minahasa di Tondano dan menuntut agar pemerintah provinsi Papua dan
Sulawesi Utara segera memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi
mahasiswa Papua di Sulawesi Utara. (Mecky)