SODELPA FIJI AKAN UMUMKAN DUKUNGAN FREE WEST PAPUA
Ro Teimumu Kepa (Fiji Times) |
AMPNews - Partai Sosial Demokrasi Liberal (Social Democratic Liberal Party; SODELPA) Fiji menyatakan pembebasan West Papua dari pendudukan Indonesia akan menjadi salah satu agenda penting dari Manifesto partai yang akan dirilis bulan depan.
Pesan itu disampaikan, pemimpin Partai, Ro Teimumu Kepa, bahwa perjuangan rakyat West Papua
untuk bebas dari pendudukan Indonesia, bukanlah perjuangan yang
terlupakan dari sesama Melanesia di Pacific. Seluruh rakyat Melanesia
di Fiji ada bersama perjuangan West Papua.
“Anda
tidak sendirian. Benih dukungan sedang bertumbuh untuk persoalan Anda.
Kami ada bersama dengan Anda, “kata RO Teimumu, Minggu (22/6) di Suva,
Fiji.
Kepa
menyampaikan pesan itu setelah presiden Indonesia mengunjungi Fiji dan
berbicara pada Forum Pembangunan Kepulauan Pacific (PIDF) kedua di
Nandi, Fiji, (19/6) Minggu lalu.
Menurut
Kepa, Presiden SBY tidak mengangkat masalah West Papua di pertemuan
PIDF kemarin, sementara sebelum meninggalkan Indonesia, media Indonesia
menyebarkan kabar kalau SBY ke Pacific untuk menjelaskan isu dan banyak
informasi yang salah mengenai West Papua di Fiji.
“Tapi dia dilaporkan tidak mengangkat isu West Papua secara terbuka di forum, meskipun dikutip di Indonesia bahwa ia bermaksud untuk menjelaskan masalah West Papua,” kata Ro Teimumu.
Karena
itu, Kepa menilai kehadiran presiden Indonesia dalam pertemuan PIDF
hanyalah diplomasi politik demi mempertahankan Papua tetap bagian dari
Indonesia.
Karena itu, Intelegen Fiji melancarkan pengamanan tingkat tinggi selama satu minggu, sebelum SBY melakukan kunjungan ke Fiji, untuk mengantisipasi ada gerakan rakyat setempat mendukung West Papua di hadapan SBY.
Jurnalis yang vokal terhadap masalah Papua pun menjadi perhatian khusus dari agen rahasia Fiji.
Bahkan polisi melarang kehadiran jurnalis senior Fiji, Netani Rika dalam pertemuan PIDF yang dihadiri Presiden Indonesia. “Dia terlalu vokal,”telepon anggota agen rahasia ke kantor Redaksi Fiji Times satu hari sebelum pertemuan PIDF (19/6). (melanesia/PCC/ Fiji Times.Com)