Pasukan Indonesia Berburu Pemberontak Menakuti Warga Papua New Gunea (PNG)
- Pada beberapa kesempatan, tentara datang dan membakar rumah-rumah
Diterbitkan oleh lanitribe pada April 14, 2014
Jayapura, 14/4 (Jubi) - Operasi oleh militer Indonesia untuk menangkap pemberontak di dekat perbatasan dengan Papua Nugini pekan lalu takut warga di Vanimo, kata pemimpin oposisi PNG BeldeNamah.
"Pada beberapa kesempatan, tentara datang dan membakar rumah-rumah. Mereka mengancam orang di bawah lengan, baik mereka yang diduga melindungi anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau orang-orang yang hanya dituduh tanpa alasan. Karena itu, warga PNG di perbatasan hidup dalam ketakutan sepanjang waktu. Pemerintah PNG harus menyadari dan membuat pernyataan terbuka, "
Belde Namah mengatakan tabloidjubi.com melalui telepon, Senin (14/4)
Dia sebelumnya mengatakan pasukan Indonesia telah memasuki beberapa daerah PNG termasuk Vanimo setelah serangan pemberontak diduga di militer pada tanggal 7 April.
Kepala angkatan bersenjata Indonesia Jenderal Moeldoko sebelumnya mengatakan bahwa ia dijamin pihaknya hanya akan mengejar kelompok bersenjata yang melintasi perbatasan PNG.
"Tentu saja, target kami adalah orang-orang bersenjata. Kami akan menindak tegas siapa pun yang mencoba untuk menyakiti orang-orang lokal atau pemerintah Indonesia, "kata Moeldoko di Jakarta pekan lalu.
Belde Namah juga mengatakan bahwa PNG memiliki kewajiban moral untuk membantu mengakhiri penderitaan rakyat Papua Barat dan perjuangan mereka untuk kemerdekaan.
"Indonesia adalah bagian dari Asia dan tidak memiliki hubungan dengan Melanesia. Jadi tidak bisa mengklaim Papua dan Papua Barat sebagai bagian dari itu, tanpa sejarah antara Indonesia dan Belanda, "katanya.
Pemerintah Papua Nugini telah resmi mengakui bahwa Papua Barat merupakan bagian internal Indonesia, karena itu tidak pernah mengganggu urusan internal Indonesia.
Menteri Luar Negeri dan Imigrasi PNG, Hon Rimfrink Pato mengatakan, pemerintahnya benar-benar mendukung kedaulatan Indonesia atas Papua Barat dan tidak setuju dengan mereka yang ingin pemisahan dari Indonesia, "katanya di Ambon saat kunjungan delegasi MSG 15 Jan. (Jubi / Victor Mambor / rom)
(Mengunjungi 43 kali, 9 kunjungan hari ini)
- Pada beberapa kesempatan, tentara datang dan membakar rumah-rumah
Diterbitkan oleh lanitribe pada April 14, 2014
Jayapura, 14/4 (Jubi) - Operasi oleh militer Indonesia untuk menangkap pemberontak di dekat perbatasan dengan Papua Nugini pekan lalu takut warga di Vanimo, kata pemimpin oposisi PNG BeldeNamah.
"Pada beberapa kesempatan, tentara datang dan membakar rumah-rumah. Mereka mengancam orang di bawah lengan, baik mereka yang diduga melindungi anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau orang-orang yang hanya dituduh tanpa alasan. Karena itu, warga PNG di perbatasan hidup dalam ketakutan sepanjang waktu. Pemerintah PNG harus menyadari dan membuat pernyataan terbuka, "
Belde Namah mengatakan tabloidjubi.com melalui telepon, Senin (14/4)
Dia sebelumnya mengatakan pasukan Indonesia telah memasuki beberapa daerah PNG termasuk Vanimo setelah serangan pemberontak diduga di militer pada tanggal 7 April.
Kepala angkatan bersenjata Indonesia Jenderal Moeldoko sebelumnya mengatakan bahwa ia dijamin pihaknya hanya akan mengejar kelompok bersenjata yang melintasi perbatasan PNG.
"Tentu saja, target kami adalah orang-orang bersenjata. Kami akan menindak tegas siapa pun yang mencoba untuk menyakiti orang-orang lokal atau pemerintah Indonesia, "kata Moeldoko di Jakarta pekan lalu.
Belde Namah juga mengatakan bahwa PNG memiliki kewajiban moral untuk membantu mengakhiri penderitaan rakyat Papua Barat dan perjuangan mereka untuk kemerdekaan.
"Indonesia adalah bagian dari Asia dan tidak memiliki hubungan dengan Melanesia. Jadi tidak bisa mengklaim Papua dan Papua Barat sebagai bagian dari itu, tanpa sejarah antara Indonesia dan Belanda, "katanya.
Pemerintah Papua Nugini telah resmi mengakui bahwa Papua Barat merupakan bagian internal Indonesia, karena itu tidak pernah mengganggu urusan internal Indonesia.
Menteri Luar Negeri dan Imigrasi PNG, Hon Rimfrink Pato mengatakan, pemerintahnya benar-benar mendukung kedaulatan Indonesia atas Papua Barat dan tidak setuju dengan mereka yang ingin pemisahan dari Indonesia, "katanya di Ambon saat kunjungan delegasi MSG 15 Jan. (Jubi / Victor Mambor / rom)
(Mengunjungi 43 kali, 9 kunjungan hari ini)