Home »
knpb
» Catatan KNPB Tentang Persatuan
Catatan KNPB Tentang Persatuan
KNPB lahir sebagai organisasi persatuan perjuangan pasca generasi PDP
mati suri sejak tahun 2000. KNPB hadir memediasi rakyat dan perjuangan
dalam gerakan sipil, agar gerakan-gerakan sporadis bisa menyatu dan
mendorong gerakan dari bawah, juga mendorong terbentuknya solidaritas
internasional.
Sejak tahun 2008, anak-anak muda
dalam KNPB meninggalkan kesenangan dan kemewahan dunia. Mereka rela
putuskan bangku kuliah di Jawa, Bali, Sulawesi dan memilih exodus ke
tanah air demi panggilan negeri. Aktivis-aktivis KNPB selalu klaim diri
sebagai media, bukan sebagai pemimpin perjuangan yang gila jabatan atau
popularitas dalam perjuangan. Itu sebabnya, KNPB selama ini memediasi
rakyat dan menyediakan panggung bagi kelompok-kelompok perjuangan untuk
orasi, baik DAP, PDP, WPNA, WPNCL, Tapol-Napol, bahkan TPN-OPM.
KNPB bukan badan politik perjuangan (sekalipun jika mau, KNPB dapat
ambil alih panggung politik perjuangan Papua), tetapi mereka, KNPB
mendorong terbentuknya badan representasi perjuangan nasional melalui
Dewan Rakyat atau Parlemen Daerah. Hal itu dilakukan karena mereka
menghargai rakyat dan organ-organ perjuangan. KNPB tidak ingin mengklaim
sebagai pemilik perjuangan tetapi mereka biarkan rakyat selaku pemilik
perjuangan dapat memilih dan menentukan masa depan perjuangan mereka.
Proses ini tidak diindahkan oleh beberapa aktivis reaksioner yang
tergabung dalam KRP III. Kini hasil KRP III yang mendirikan Negara
Federal Papua Barat menjadi biang perpecahan faksi-faksi besar seperti
faksi proklamasi kemerdekaan Republik Papua Barat tahun 1971, Bintang
14, Kelompok 27 November pimpinan Michael Karet, faksi Goliat Tabuni 1
Mei 2006. Juga terhadap kelompok PDP, WPNCL, JDP, dll yang tidak sepaham
dengan kongres III. Aktivis-aktivis reaksioner yang tidak memiliki
tahapan matang dalam perjuangan inilah yang menghalangi proses penyatuan
yang sedang digalang oleh KNPB, baik antar diplomat di tingkat
internasional, maupun di tingkat pertahanan militer Papua.
Padahal KNPB sudah berulang kali, diberbagai kesempatan memperingatkan,
juga menawarkan solusi-solusi yang strategis menuju persatuan nasional
dalam perjuangan Papua Merdeka, yaitu diantaranya meminta kesepahaman
semua faksi-faksi untuk bersama-sama mendorong terbentuknya Dewan Rakyat
sebagai badan representasi perjuangan, tanpa mempersoalkan indentitas
faksi atau kelompok masing-masing.
Pertanyaannya,
siapa salah? dan bagaimana metode dan tahapan persatuan? Tolong
kawan-kawan yang pandai kritik kerja-keraj KNPB jelaskan!