photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :
Home » » Catatan KNPB Tentang Persatuan

Catatan KNPB Tentang Persatuan

Catatan KNPB Tentang Persatuan

KNPB lahir sebagai organisasi persatuan perjuangan pasca generasi PDP mati suri sejak tahun 2000. KNPB hadir memediasi rakyat dan perjuangan dalam gerakan sipil, agar gerakan-gerakan sporadis bisa menyatu dan mendorong gerakan dari bawah, juga mendorong terbentuknya solidaritas internasional.



Sejak tahun 2008, anak-anak muda dalam KNPB meninggalkan kesenangan dan kemewahan dunia. Mereka rela putuskan bangku kuliah di Jawa, Bali, Sulawesi dan memilih exodus ke tanah air demi panggilan negeri. Aktivis-aktivis KNPB selalu klaim diri sebagai media, bukan sebagai pemimpin perjuangan yang gila jabatan atau popularitas dalam perjuangan. Itu sebabnya, KNPB selama ini memediasi rakyat dan menyediakan panggung bagi kelompok-kelompok perjuangan untuk orasi, baik DAP, PDP, WPNA, WPNCL, Tapol-Napol, bahkan TPN-OPM.



KNPB bukan badan politik perjuangan (sekalipun jika mau, KNPB dapat ambil alih panggung politik perjuangan Papua), tetapi mereka, KNPB mendorong terbentuknya badan representasi perjuangan nasional melalui Dewan Rakyat atau Parlemen Daerah. Hal itu dilakukan karena mereka menghargai rakyat dan organ-organ perjuangan. KNPB tidak ingin mengklaim sebagai pemilik perjuangan tetapi mereka biarkan rakyat selaku pemilik perjuangan dapat memilih dan menentukan masa depan perjuangan mereka.



Proses ini tidak diindahkan oleh beberapa aktivis reaksioner yang tergabung dalam KRP III. Kini hasil KRP III yang mendirikan Negara Federal Papua Barat menjadi biang perpecahan faksi-faksi besar seperti faksi proklamasi kemerdekaan Republik Papua Barat tahun 1971, Bintang 14, Kelompok 27 November pimpinan Michael Karet, faksi Goliat Tabuni 1 Mei 2006. Juga terhadap kelompok PDP, WPNCL, JDP, dll yang tidak sepaham dengan kongres III. Aktivis-aktivis reaksioner yang tidak memiliki tahapan matang dalam perjuangan inilah yang menghalangi proses penyatuan yang sedang digalang oleh KNPB, baik antar diplomat di tingkat internasional, maupun di tingkat pertahanan militer Papua.



Padahal KNPB sudah berulang kali, diberbagai kesempatan memperingatkan, juga menawarkan solusi-solusi yang strategis menuju persatuan nasional dalam perjuangan Papua Merdeka, yaitu diantaranya meminta kesepahaman semua faksi-faksi untuk bersama-sama mendorong terbentuknya Dewan Rakyat sebagai badan representasi perjuangan, tanpa mempersoalkan indentitas faksi atau kelompok masing-masing.



Pertanyaannya, siapa salah? dan bagaimana metode dan tahapan persatuan? Tolong kawan-kawan yang pandai kritik kerja-keraj KNPB jelaskan!
Share this post :