Delegasi ULMWP di depan kantor MSG sebelum menyerahkan aplikasi
permohonan keanggotaan Bangsa Papua di tanah Papua untuk menjadi
anggota tetap dari Grup Negara-negara Melanesia (MSG). Foto: Ist.
Jayapura, MELANESIAPOST -- Bangsa Papua di tanah Papua melalui perwakilannya, United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) atau persatuan Pergerakan Pembebasan untuk Papua Barat, mengajukan aplikasi permohonan untuk menjadi anggota penuh Melanesian Spearhead Group (MSG), Rabu (15/02/2015) di Port Vila, Vanuatu.
Juru Bicara ULMWP, Benny Wenda, melalui rilis resminya menjelaskan kronologi prosesi Bangsa Papua menyerahkan aplikasi keanggotaan melalui ULMWP ke forum MSG.
Delegasi ULMWP adalah representasi dari bangsa Papua. Di ULMWP, telah bergabung tiga (3) organisasi perjuangan faksi bangsa Papua; Republik Federal Papua Barat, Parlemen Nasional Papua Barat dan Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan.
Delegasi ULMWP disambut musisi Vanuatu saat memasuki kantor MSG dan disambut dengan upacara adat Vanuatu, Cava. Sementara itu, Kepala Dewan Nasional Republik Vanuatu memimpin delegasi ULMWP memasuki kantor MSG.
MSG sendiri menyambut delegasi Papua dengan membentangkan spanduk, "Selamat datang saudara-saudara kita dari Papua Barat."
Sekretaris Jenderal ULMWP, Oktovianus Mote, telah secara resmi menyerahkan permintaan aplikasi rakyat Papua untuk menjadi anggota penuh MSG, dan diterima oleh Direktur Jenderal MSG, Peter Forau.
Mote pada kesempatan ini menegaskan komitmen bangsa Papua untuk kebebasan, yang diwujudkan oleh persatuan seluruh elemen perjuangan pembebasan rakyat Papua di hadapan MSG.
"Hari ini, hati rakyat Papua bersama dengan kami mengajukan permohonan untuk keanggotaan dengan harapan besar diterima oleh keluarga Melanesia. Kami percaya bahwa kami telah memenuhi kriteria seperti yang diminta oleh MSG dan kami percaya MSG akan memproses aplikasi kami," pidato Mote dalam sesi penyampainnya.
Peristiwa bersejarah ini, jelas Oktovianus Mote, juga bertepatan dengan ulang tahun ke-160 Injil masuk ke tanah di Papua, dimana Firman Allah telah menjadi cahaya yang memimpin bangsa Papua.
"Sama seperti misionaris membawa cahaya, jadi kami berharap bahwa MSG akan membantu kita menemukan cahaya yang menuntun kita untuk kebebasan suatu hari nanti," harap Sekjen UMLWP ini.
Sementara juru bicara ULMWP, Benny Wenda, yang sebelumnya adalah kepala Free West Papua Campaign yang membentuk IPWP dan ILWP dengan kantor kampanye Papua di berbagai negara, menegaskan, keanggotaan masyarakat Papua di MSG didesak untuk menumbuhkan harapan baru.
Wenda menilai keadaan bangsa Papua di Indonesia mengkhawatirkan untuk masa yang akan datang.
"Kami percaya ini merupakan hal yang mendesak untuk diselesaikan. Karena kekejaman yang sedang berlangsung di Papua yang dilakukan oleh militer yang semakin banyak dan transmigrasi, serta bentuk lain dari kolonialisme membuat Papua diperkirakan hanya 28% sisanya dari total penduduk pada tahun 2020," kata Wenda.
Menurut Benny Wenda, sejak terpilihnya pemerintahan baru di Indonesia, yang dilihat adalah peningkatan kehadiran militer Indonesia dan intimidasi, pembunuhan, dan perusahaan asing yang leluasa beroperasi di tanah Papua.
"Jadi, kami menaruh harapan dan kepercayaan kita pada sesama Melanesia (MSG) untuk mengakui perjuangan rakyat Papua. Kami tidak hanya membela tanah air kita (Papua), tetapi juga membela (ras) Melanesia," ujar Benny Wenda.
Edison Waromi, salah satu deklarator ULMWP, yang sebelumnya adalah Perdana Menteri Republik Federal Papua Barat, mengaku bahagia.
"Hari ini kami bahagia. Perlawanan Papua telah bersatu di bawah kepemimpinan ULMWP dan sekarang satu-satunya kelompok yang diakui, dan sekarang datang untuk berlaku untuk menjadi anggota MSG. Kami meminta saudara Melanesia di Pasifik tidak meninggalkan rakyat Papua," kata Waromi. (Admin/MP.AMP)