KEEROM DAMAI BUKAN BERARTI PAPUA DAMAI, MENYERAH JANGAN ATAS NAMA DAERAH DAN TPN-OPM
Dandrem 172 bertemu Koordinator Umum TPN-OPM wilayah Keerom Lambert Pekikir, sebagai bentuk silahturahmi sebagai sesama putra Papua guna menjalin persamaan dalam perbedaan. Seperti dilansir surat kabar lokal harian bintangpapua edisi 13 Maret 2014.
Menurut Lambert Pekikir dikutip dari
pemberitaan harian bintang papua, “Terkait slogan Keerom Damai yang
sedang diupayakan, saya usulkan agar diundurkan karena menyangkut pokok
pikiran yang harus kita bangun kesemua pihak agar pemahaman tercipta dan
menjadi pedoman yang bagus serta pegangan yang baik bagi semua pihak.
Dan hendaknya dilaksanakan setelah Pemilu ini dengan melakukan
sosialisasi,” tukasnya.
Soal turun gunung (kembali ke pangkuan
NKRI, red), Lambert Pekikir tidak memberikan jawaban pasti, tetapi
Keerom damai, untuk semua dan Papua itu tergantung sosialisasi dan
tergantung semua teman-teman sesama perjuangan Papua Merdeka menerima
komitmen Keerom Damai, yang tentunya semua itu akan dituangkan dalam
perjanjian-perjanjian tertentu. “Tentunya semua bisa menerima terutama
yang cinta damai, dan di Keerom, Pak Panglima juga telah memberikan
jaminanan keamanana bagi semua pihak,” pungkasnya.
Hal ini ditangkapi serius dari Kepala
Staf Umum Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat
(TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), dinilai pertemuan Lambert dan
Dandrem 172 itu merupakan pejuang murahan yang menyerah pertama
dilakukan oleh Lambert Pekikir baru-baru ini di Keerom pada umumnya
Jayapura. Menurutnya “siapapun tokoh atau pejuang yang mengklaim atas
nama bangsa menyerah kepada NKRI, perlu kita lihat legalitasnya.
Legalitasnya dia seperti apa itu, seorang Lambert Pekikir seperti apa
itu yang perlu kita lihat, tetapi kalau dia atas nama bangsa harap
jangan memprofokasih perjuangan, tidak mengapa kalau menyerah diri
secara pribadi, namun jangan atas nama bangsa dan daerah”, tegas
Terianus Satto.
Terianus Satto juga mempertanyakan
tentang slogan Keerom Damai yang selama ini perjuangkan Lambert Pekikir
sebagai upaya utama dengan Polda dan Pangdam Papua. “Keerom damai untuk
apa, damai untuk mendatangkan aspirasi merdeka berjuang atau berjuang
secara damai, kami yang ada di Komando Nasional tidak tahu, tuan Lambert
Pekikir seperti apa, kalau dia memang peduli tentang kemanusiaan
lakukan sebuah perdamaian dengan Dandrem berarti keluar dari mekanisme
prinsip-prinsip dasar perjuangan TPNPB-OPM ” tandasnya.
Kutip dari press release Danrem 172 yang
dilansir Bintang Papua, “Nah persamaan inilah yang paling penting dan
perlu terus dibina, karena dalam situasi yang damai semua dapat
mewujudkan pembangunan demi kesejahteraan rakyat, khususnya di wilayah
Keerom. Sesuai kebijakan dan arahan Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih
bahwa bagi mereka yang berbeda pandangan bukan berarti musuh untuk itu
sebagai sesama Putra Papua,” bebernya. Menurut Terianus Satto
“perjuangan TPNPB-OPM bukan soal kesejahtraan ekonomi dan pembangunan
tidak! Tetapi kami berjuang untuk penentuan nasib sendiri untuk bebas
seperti bangsa-bangsa lain”, tegas Satto.
Terianus Satto selaku Kepala Staf Umum
Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)
Organisasi Papua Merdeka (OPM), berpangkat Mayor Jenderal Bintang Dua
ini, harap kepada Pemerintah Indonesia, sekarang jangan memprofokasi
perjuangan Papua Merdeka, kepada rakyat yang tidak tahu menahu dan tidak
boleh melakukan tindakan diluar prosedur hukum Internasional dan
Nasional. Perjuangan TPNPB-OPM untuk penentuan nasib sendiri adalah
bagian dari hak yang menjamin hukum Internasional dan Nasional. Berharap
“kepada Pemerintah Indonesia tidak boleh terulang kembali kesalahan
masa lalu, ini bukan jamannya. Kerena Pemerintah Indonesia selama ini
TNI/POLRI memprofokasih perjuangan Papua Merdeka, dan mempecah belah
rakyat sipil yang tidak tahu menahu tentang perjuangan ini. Perjuangan
ada kelompok ekstrim yang sedang berjuang, untuk penentuan nasib
sendiri”, kata Satto.
Akhir dari itu Terianus Satto
menyampikan komitmenya untuk dijaga dari dasar-dasar serta prinsip
TPNPB-OPM kepada semua Panglima Komando Daerah Pertahanan (Pangkodap) di
seluruh tanah air yang tergabung dalam Komando Nasional, untuk harus
dijaga. “Ingat! kami TPNPB-OPM tetap solid sampai dengan penentuan nasib
sendiri, itu komitmen dan prinsip kami TPNPB-OPM dibawah pimpinan
Jenderal Goliath Tabuni”, kata Satto.