photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :
Home » , » AMP : Aparat Harus Angkat Kaki dari Bumi Papua Barat

AMP : Aparat Harus Angkat Kaki dari Bumi Papua Barat

AMP : Aparat Harus Angkat Kaki dari Bumi Papua Barat

Logo AMP (Foto: IST)
PAPUAN Yogyakarta — Puluhan pemuda dan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Jogja-Solo telah gelar demo damai  untuk menyikapi situasi dan kondisi HAM di Tanah Papua Barat dan menuntut TNI/Polri angkat kaki dari bumi Papua Barat.
Kordinator aksi Yesaya Goo mengatakan, Aliansi Mahasiswa Papua sekarang ini kembali turun jalan karena TNI dan POLRI bersama beberapa pihak bagian Pemerintahan telah menutup sejarah kemerdekan kami Bangsa Papua.
“Maka kami mau menuntut sejarah Bangsa Papua yang telah merdeka secara resmi pada tanggal 1 Desember 1961dan pada saat itu Papua sudah berdiri sebagai satu Negara. Pada saat itu alat kenegaraan dan ideologi lengkap. Tetapi ideologi itu hilang, maka kami mahasiswa Papua menuntut Ideologi dan kemerdekaan kami yang telah hilang itu,” Ungkap Goo.
Lajut Goo, kejadian pelanggaran HAM di Papua terjadi terus menerus tiap saat. Sehingga kami mahasiswa Papua menuntu pelanggaran HAM yang terjadi di Tanah Papua berakhir. Pelaku pelanggar HAM di Papua harus bertanggung jawab, terutama TNI dan Polri karena merekalah yang menjadi pelaku utama Pembunuhan Manusia di Papua.
Aksi AMP 13 Maret 2014 (foto wecko)
“Stop datangkan TNI dan POLRI di Tanah Papua dan aparat yang ada di Tanah Papua segera angkat kaki dari tanah Papua,” tegasnya kepada wartawan usai aksi pada Kamis (13/3/2014), siang tadi.
“Kami mahasiswa Papua turun jalan untuk menuntut TNI dan POLRI yang berada di tanah Papua harus dan segera agkat kaki dari tanah Papua dan harus bertanggung jawab dengan pembunuhan manusia di Papua karena TNI dan POLRI pelaku utama dalam pelanggaran HAM di tanah Papua,” Tegas Roy Karoba, Salah satu anggota AMP.
Menurut Karoba Papua sudah merdeka. Tetapi kemerdekaan orang Papua itu telah direbut dan diperkosa oleh Indonesia.
“Kami Papua sudah merdeka maka kami datang kesini bukan untuk mengemis bahkan menuntut kemerdekaan kami yang sudah merdeka pada tanggal 1 desember 1961, maka kami akan menuntut dan menuntut kemerdekaan kami sampai Papua merdeka,” Pungkas karoba dalam orasi siang tadi.
 ANDREAS YEIMO
Sumber :  www.suarapapua.com
Share this post :