KONGGRES NASIONAL KE-III AMP, MELAHIRKAN PEMIMPIN BARU
BOGOR--Kongres
Nasional ke - III Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) telah berlangsung secama aman
dan terkendali selama dua hari 13- 14 November 2014, di Bogor. Masa
kepengurusan lama telah berakhir dan dalam kogres ke-III ini telah melahirkan
Pemimpin baru dalam konggres tersebut terpilih
pengurus koordinator yang baru yakni Tuan Jefri Wenda.
Dalam pesta demokrasi
ini 3 orang menjadi bakal calon tunggal yaitu Yefry Wenda, Beny Mawel dan Sony
Dogopia.
Jefri Wenda berasal
dari ketua pengurus Komite Kota Jogyakarta, Beny Mawel berasal dari Pengurus
Komite Kota Numbai- Jayapura dan Sony Dogopia berasal dari Komite Kota Nabire.
Yefri Wenda
memperoleh 14 suara atau 36% persen dari total suara yang ada sebanyak 38,
sementara Beny mawel memperoleh 10 suara (26%), sedangkan calon ke tiga Sony
Dogopia memperoleh 12 suara (31%) sementara satu suara dinyatakan tidak sah.
Proses pemungutan
suara berlangsung cukup seru. Perbandingan yang sempat unggul di awal 8 suara,
SD disalip Beny Mawel 7 suara dan diikuti Jefry Wenda pada posisi 6 suara.
Setelah itu, Jefry terus melejit saat SD terkunci di 10 suara.
Saat penghitungan
suara sudah menunjukkan perolehan 14 untuk kemenangan FW, kegembiraan bagi
bersama semua peserta untuk mengisi kekosongan pengurus domisioner AMP untuk
melanjutkan perjuangan nasip hidup rakyat Papua Barat di bawah Negara
Kolonialisme Indonesia. Perhitungan suara tertib dan aman dari tempat duduk
masing-masing.
Pimpinan sidang
kongres ke - III Zet Tabuni membacakan keputusan pengesahan ketua terpilih pada
jam 17.00 waktu Bogor didampingi oleh 2 orang pimpinan sidang.
AMP adalah organisasi
pergerakan kiri dari mahasiswa Papua untuk menuntukan Nasip Sendiri Bagi Bangsa
Papua Barat.
Awalnya Aliansi
Mahasiswa Papua (AMP) didirikan pada tanggal 30 Mei 1998 di Jl. Guntur Kawi,
Manggarai, Jakarta Selatan.
Organisasi ini lahir
ditengah situasi represi Negara di Tanah Papua Barat, khususnya di Biak, yang
kita kenal dengan Peristiwa Biak Berdarah.
Ditengah situasi
politik Indonesia yang mulai goyah akibat tekanan-tekanan politik dari gerakan
prodemokrasi Indonesia terhadap regime Soeharto dan mulai menguatnya tuntutan
Reformasi Politik bagi sebuah perubahan yang berkeadilan serta terbukanya ruang
demokrasi.
Selama berdiri, AMP
telah dua kali menyelenggarakan Kongres Nasional. Kongres I diselenggarakan di
Kaliurang – Yogyakarta, November 2005.