Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta WPNews - SPMNews Group Online
Namun orang papua Barat belum sadar ats penjajahan dilakukan oleh klonial indonesia, beberapa jenis manusia papua pada umumnya dan lebih khusus jenis mahasiswa papua baik yang ada di tanah klonial maupun di tanah air west Papua.
Beberapa jenis mahasiswa papua antara lain sebagai berikut :
JENIS DAN SIKAP MAHASISWA PAPUA
Penjajahan
NKRI di Papua barat sudah berjalan 52 tahun lebih, pembunuhan, pembantaian,
penindasan, diskriminasi rasial, perampasan, pembungkaman hak demokrasi
dilakukan terus berlangsung di Papua Barat.
Namun orang papua Barat belum sadar ats penjajahan dilakukan oleh klonial indonesia, beberapa jenis manusia papua pada umumnya dan lebih khusus jenis mahasiswa papua baik yang ada di tanah klonial maupun di tanah air west Papua.
Sekalipun
mahasiswa papua telah mengerti dan memahami serta mengetahui perjalanan panjang
aksi penjajahan nation-state lain atas wilayah Papua Barat dan perjuangan
kemerdekaan Papua Barat dalam menghadapi penjajahan itu, maka mahasiswa
dihadapkan kepada tiga pilihan keberpihakan secara umum. Pertama, memihak
kepada penjajah. Kedua, memihak rakyat Papua Barat. Ketiga, tidak memihak
apa-apa dan siapa-siapa (netral/tidak tahu apa-apa).
Untuk
mengambil sikap, pertama-tama harus mengetahui dan mengevaluasi diri kita
masing-masing mengenai “dimana” letak kita sebagai mahasiswa selama ini dalam
perjuangan kemerdekaan Papua Barat. Setelah itu kita akan menentukan sikap kita
dalam perjuangan kemerdekaan Papua Barat. Untuk itu, maka berikut ini
dijelaskan jenis-jenis mahasiswa Papua dalam perjuangan kemerdekaan Papua Barat
dan sikap yang harus diambil ke depan.
Beberapa jenis mahasiswa papua antara lain sebagai berikut :
1. Jenis Mahasiswa Papua Barat
Secara
umum mahasiswa Papua Barat dikategorikan dalam enam jenis mahasiswa dalam
memandang dan menggapai perjuangan kemerdekaan Rakyat Papua Barat untuk merdeka
lepas dari NKRI dan pendukungnya (terutama Negara Dunia Pertama). Walaupun
sama-sama menyandang titel “mahasiswa” dan walupun sama-sama merasa diri
sebagai orang Papua, tetapi mempunyai perbedaan yang cukup tajam antara satu
sama lain. Keenam jenis mahasiswa Papua Barat itu adalah:
a. Jenis
Mahasiswa Cari Makan
Jenis
mahasiswa Cari Makan adalah mereka yang hanya memikirkan perut mereka. Mereka
ini mempunyai banyak urusan dengan negara Indonesia untuk mendatangkan
keuntungan bagi mereka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak para pejabat
yang mempunyai kedudukan yang sangat penting di negara Indonesia, atau
mempunyai perusahan, LSM dan lainnya. Kebanyakan dari jenis mahasiswa ini
selalu mendukung Otonomi Khusus Papua, Pemekaran Propinsi/Kabupaten dan lainnya
sebagai “lahan” untuk mencari makan.
b. Jenis
Mahasiswa Malas Tahu
Jenis
mahasiswa Malas Tahu adalah jenis mahasiswa yang kalau Papua Barat merdeka
mereka terima, kalau tidak merdeka juga mereka tidak mempermasalahkannya.
Kebanyakan mereka adalah orang yang mau tahu tentang sekarang, bukan besok
(masa depan). Kalau kelompok yang mendukung Otonomi Khusus dan Pemekaran
Propinsi/Kabupaten mempengaruhinya, kereka bisa ikut. Sebaliknya kalau kelompok
Papua Merdeka yang mempengaruhinya mereka mau ikut juga, tetapi tidak sepenuh
hati, hanya sekedar saja.
c. Jenis
Mahasiswa Ikut Ramai (Panas-Panas Tahi Ayam)
Jenis
mahasiswa Ikut Ramai adalah mahasiswa yang bersemangat, mereka teriak Merdeka
atau Otonomi Khusus atau Pemekaran. Mereka muncul dengan semangat yang membara,
malah ada yang bersumpah akan mati demi Papua Barat Merdeka. Tetapi kalau ada
Program Otonomi Khusus dan Pemekaran Propinsi/Kabupaten, mereka selalu ajukan
permohonan bantuan dalam bentuk apa saja, atau terlibat dalam urusan pemerintah
NKRI dengan semangat yang membara pula. Kelompok ini muncul dengan sikap
seperti itu karena kurangnya pendidikan politik.
d. Jenis
Mahasiswa Menunggu Uluran Tangan
Jenis
mahasiswa Menunggu Uluran Tangan adalah jenis mahasiswa yang selalu menunggu
dukungan dari pihak lain. Mereka selalu memasang telinga untuk mendengar berapa
orang non-Papua yang mendukung kemerdekaan Papua Barat, berapa LSM yang
mendukung kemerdekaan Papua Barat, berapa negara yang mendukung kemerdekaan
Papua Barat, dan lainnya. Jika ada dukungan mereka akan bersemangat dan akan
menjadikannya sebagai buah bibir, tetapi jika tidak ada dukungan dari pihak
lain mereka akan selalu diam. Kelompok ini adalah mahasiswa yang tidak percaya
diri dan menggantungkan kemerdekaan Papua Barat kepada pihak lain di luar diri
mereka.
e. Jenis
Mahasiswa Nekad (Membabi-buta)
Jenis
mahasiswa Nekad (membabi-buta) adalah mereka yang tidak perduli dengan apapun
juga. Yang mereka mau adalah Papua Barat harus merdeka dengan cara apa saja.
Mereka cenderung membenci orang Jawa, orang Islam, orang barat dan lainnya yang
merugikan hidup mereka atau mengorbankan perjuangan mereka. Perjuangan dengan
jalan membabi-buta dan membenci orang lain sangat sulit untuk mendapatkan
dukungan dari pihak lain, karena kecenderugan mereka bukan untuk Papua Barat
merdeka, tetapi karena membenci orang, golongan dan negara lain yang
mengorbankan kemerdekaan Papua Barat.
f. Jenis
Mahasiswa Pejuang
Jenis
mahasiswa Pejuang adalah mahasiswa yang telah mengetahui dan memahami “masalah
Papua Barat”. Mereka matang dalam pendidikan politik, peduli dengan penderitaan
rakyat Papua Barat, sadar bahwa mereka dan rakyat mereka sedang dijajah. Mereka
ini selalu memperjuangkan kemerdekaan Papua Barat kapan saja, dimana saja
dengan jalan yang efektif dan efisian dengan pemahaman dan pengetahuan yang
matang tentang perjuangan kemerdekaan Papua Barat. Mereka inilah yang secara
nyata terlibat dalam barisan rakyat Papua Barat untuk memperjuangkan
kemerdekaan bangsanya. Mereka mempunyai satu cita-cita dan tujuan bangsa dan
rakyatnya, yaitu “Papua Barat Merdeka”, karena itu mereka sangat sulit untuk
dipengaruhi oleh musuh, sehingga mereka akan selalu dibenci oleh musuh
perjuangan mereka. Inilah mahasiswa Papua Barat yang tulen dalam perjuangan
kemerdekaan Papua Barat.
2.
Sikap Mahasiswa Papua
Sebuah
kenyataan yang tak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa Papua Barat adalah orang
Papua, berkebangsaan Papua, mempunyai ras Negroid dari rumpun Melanesia dengan
ciri fisik berkulit hitam dan berambut keriting. Ini adalah sebuah kenyataan.
Mahasiswa Papua Barat juga adalah orang yang mempunyai wilayah sebagai tempat
tinggalnya dan hidup di wailayah itu. Ini juga kenyataan.
Walaupun
demikian, tidak semua mahasiswa sadar bahwa mereka adalah orang Papua. Merak
tidak sadar bahwa rakyatnya, yaitu orang tua dan sanak-saudarnya sendiri sedang
terjajah, dan lebih gawat adalah mereka sendiri sering menggadaikan diri sambil
menyangkal bahwa mereka bukan orang Papua. Ini sesuatu yang ironis.
Untuk
itu, agar dapat sadar diri sebagai orang Papua, dan memahami dinamika kehidupan
bangsanya dan rakyatnya, maka mahasiswa Papua Barat harus mempunyai sikap yang
tegas dalam menanggapi dinamika kehidupan yang terjadi di Papua Barat tanpa
harus menjadi orang munafik. Untuk sampai kepada pengambilan sikap secara tegas
dan konsisten dalam perjuangan kemerdekaan Papua Barat, maka beberapa langkah
harus dilakukan, yaitu:
a.
Sadar
Diri
Pertama-tama
harus duduk dan merenung sebentar dan sadarlah bahwa kita adalah orang Papua.
Sadarlah bahwa kita tidak sama dengan orang lain. Sadarlah bahwa kita mempunyai
pengalaman hidup yang berbeda dalam segala hal. Setelah itu ambillah kesimpulan
bahwa kita mempunyai harga diri, kita mempunyai bangsa, kita berhak menjadi
negara merdeka, dan lainnya yang mengingatkan dan menyadarkan kita bahwa kita
mempunyai harga diri sebagai manusia, yaitu manusia Papua yang mempunyai
kedudukan yang sama dengan manusia dan bangsa lain di dunia ini.
b. Melihat Kondisi Obyektif
b. Melihat Kondisi Obyektif
Mahasiswa
sebagai kaum intelektual, tentu tidak akan terlepas dari cara berpikir secara
obyektif, yaitu memandang sebuah masalah secara nyata tanpa memihak apa-apa dan
siapa-siapa. Karena itu lihatlah masalah Papua Barat dari sisi obyektifitasnya,
lihat pula penjajahan Papua Barat oleh nation-state lain secara obyektif pula.
Disana kita bisa menemukan letak kebenaran sebuah persoalan, misalnya letak
kebenaran masalah Papua Barat berkaitan dengan tuntutan kemerdekaannya.
c. Belajar
Selain
harus berpikir dan bertindak secara obyektif, kita juga diharapkan untuk banyak
belajar. Belajar tidak harus di kampus (pendidikan formal), tetapi belajarlah
di luar kampus, belajarlah untuk memahami realita sosial, belajarlah untuk
mendengarkan ratap tangis rakyat Papua Barat, dan belajarlah untuk memetahkan
sebuah persoalan secara benar. Pelajaran yang kita butuhkan di luar kampus
misalnya adalah pendidikan politik, pelatihan jurnalistik, manajemen sumber
daya manusia, latihan kepemimpinan dan lainnya. Di sanalah kita bisa mengambil
banyak ilmu dan pengetahuan untuk bekal perjuangan kita ke depan.
d. Berjuang
Menjadi
pejuang dalam memperjuangkan kemerdekaan Papua Barat tidak sulit. Cukupkanlah kita
mempunyai kemauan yang sungguh-sungguh bahwa kita mempunyai cita-cita kebenaran
di masa depan, bahwa Papua Barat harus merdeka. Sementara mengenai taktik dan
strategi perjuangan kita bisa menggunakan banyak cara asalkan kita tahu
cara-cara tersebut. Untuk memulai menjadi pejuang kita harus memulai dengan
cara kita masing-masing, sedikit demi sedikit, dan dari diri kita
masing-masing. Sehingga dengan cara masing-masing, sedikit demi sedikit, dan
diri kita sendiri, kita akan menciptakan barisan pejuang yang panjang, banyak
cara yang efektif dan akan membawa kemerdekaan Papua Barat itu ke sebuah alam
yang nyata, yaitu di atas “tanah tumpah darah Papua Barat yang kita cintai.”
SELAMAT
BERJUANG
Ones N Suhuniap, Sekjen KNPB Pusat
Sumber: Fb, Ones Nesta Suhuniap