PUISI - AMP Malang Raya : UNTUK-MU MAMA PAPUA
UNTUK-MU MAMA PAPUA
Foto doc Puisi Kutipan Pena (NP/SK) |
Tangisan Seorang Yatim di
Medan Perjuangan
Mama papua…. Telah sekian lama aku mengembara di rimba…
Telah sekian lama aku mengasingkan diriku di negeri orang..
Telah sekian lama aku mencari perdamaian di negeri sana
Dalam perjalanan pengembaraan ini aku telah kehilangan…..
Kehilangan mereka……
Om, kaka, adik, saudara-saudaraku, teman-teman-ku….
Tulang-tulang mereka telah berserahkan di hutan..
Di lubang batu…
Di lubang tanah….
Di kota-kota ….
Bagaikan binatang liar diatas tanahnya sendiri…
bagaikan anak yatim di negeri orang….
Tuhan…. Mengapa, mengapa…
Engkau ciptakan tanah ini..
Engkau lahirkan kami di atas tanah ini…..
Apakah hanya untuk lahir dan mati….?
Kepada siapakah siapa aku harus mengeluh…
Karena semua orang sekelilingku menutup telinga dan mata mereka…
Aku ingin kembali ke alam Papua….
Aku ingin menemukan rumah Perdamaian….
Aku ingin bersamamu….
Aku ingin berada di sisinya,. apapun situasi, kondisi, medan…… aku tidak peduli…..
Mama papua…. Telah sekian lama aku mengembara di rimba…
Telah sekian lama aku mengasingkan diriku di negeri orang..
Telah sekian lama aku mencari perdamaian di negeri sana
Dalam perjalanan pengembaraan ini aku telah kehilangan…..
Kehilangan mereka……
Om, kaka, adik, saudara-saudaraku, teman-teman-ku….
Tulang-tulang mereka telah berserahkan di hutan..
Di lubang batu…
Di lubang tanah….
Di kota-kota ….
Bagaikan binatang liar diatas tanahnya sendiri…
bagaikan anak yatim di negeri orang….
Tuhan…. Mengapa, mengapa…
Engkau ciptakan tanah ini..
Engkau lahirkan kami di atas tanah ini…..
Apakah hanya untuk lahir dan mati….?
Kepada siapakah siapa aku harus mengeluh…
Karena semua orang sekelilingku menutup telinga dan mata mereka…
Aku ingin kembali ke alam Papua….
Aku ingin menemukan rumah Perdamaian….
Aku ingin bersamamu….
Aku ingin berada di sisinya,. apapun situasi, kondisi, medan…… aku tidak peduli…..
Hai mama Papua, kekasihku…….
Dengan berat hati aku meninggalkan-mu sekian lama…
Aku harus pergi…. Aku harus melawan….
Sampai kapapun, apapun situasinya…
untuk menemukan rumah perdamaian itu berada…
Kuatkanlah hatimu….., berteguh kepada janji kita diatas tanah Leluhur…
Dengan berat hati aku meninggalkan-mu sekian lama…
Aku harus pergi…. Aku harus melawan….
Sampai kapapun, apapun situasinya…
untuk menemukan rumah perdamaian itu berada…
Kuatkanlah hatimu….., berteguh kepada janji kita diatas tanah Leluhur…
K; Natho M. Pigai
Tgl,5 Agustus,2013