photo fgr_zpsa263fa65.gif

Headlines News :
Home » , » Sekalipun di Pulau Jawa, Mahasiswa Papua Tetap Kibarkan Bintang Kejora

Sekalipun di Pulau Jawa, Mahasiswa Papua Tetap Kibarkan Bintang Kejora

Tolak Aksi Makar, Warga Solo Hadang Demo Mahasiswa Papua

13875291101063227617
Aksi demo mahasiswa Papua Se-Jawa Dan Bali di Jawa Tengah dihadang warga Solo (Foto: tabloidjubi.com)

Warga Solo, Jawa Tengah, mulai resah menyaksikan aksi mahasiswa asal Papua yang kerap berdemo dengan membawa simbol-simbol seperti Bintang Kejora dan menuntut Papua merdeka. Tidak hanya resah tetapi juga kesal. Perasaan itu ditunjukan warga pada aksi mahasiswa Papua tanggal 19 Desember 2013 di Bundaran Gladag Solo, bertepatan dengan peristiwa 52 tahun Trikora.

Dalam aksi itu, ratusan warga Solo melakukan demo tandingan dengan membawa bendera Merah Putih dan berbagai spanduk dan poster berisikan tuntutan NKRI serta pengukuhan tanah Papua sebagai bagian dari NKRI.

Sindonews memberitakan, iring-iringan warga itu menghadang demo puluhan mahasiswa Papua yang membawa bendera Bintang Kejora dan spanduk serta poster yang menuntut pemisahan Papua dari NKRI. Massa warga Solo pun memaksa para mahasiswa bubar. Nyaris terjadi kericuhan. Beruntung, puluhan personel polisi langsung bertindak cepat mengamankan kedua kelompok yang tengah bertikai.
13875307311968710781
Polisi berusaha melerai agar tak terjadi bentrokan. (Foto: www.kabar24.com)
Dalam press release, mahasiswa Papua menuntut kepada Presiden dan Wakil Presiden segera memberikan kebebasan kepada Rakyat Papua untuk menentukan nasib sendiri. Sebab segala macam produk politik yang dirancang oleh Indonesia seperti Otonomi Khusus, UP4B, Otsus Plus yang diberlakukan di Papua itu sangatlah tidak bermanfaat dan tidak berguna bagi Rakyat Papua. Sekarang yang sedang dituntut oleh Rakyat Papua adalah kemerdekaan, bukanlah masalah makan dan minum.

Polisi pun akhirnya menyediakan sebuah bus untuk mengevakuasi mahasiswa Papua. Dengan pengawalan ketat polisi, akhirnya mahasiswa Papua dievakuasi meninggalkan Bundaran Gladag.
Namun atas aksi itu, situs tabolidjubi di Papua menulis judul berita “Aksi Trikora di Solo Dihadang Massa Bayaran“.  Mengutip pernyataan pentolan mahasiswa Papua di Yogayakarta Jefry Wenda yang ikut memimpin aksi demo itu, Jubi menulis, massa bayaran yang menamakan dirinya Gerakan Masyarakat Peduli Rakyat Indonesia (Gempar) itu tak akan mampu meruntuhkan semangat juang para mahasiswa papua.

Kekesalan warga Solo tampaknya cukup beralasan, karena dalam dua bulan terakhir, puluhan warga Papua ini terus menggelar aksi demo menuntut Papua merdeka. Dalam setiap aksinya, mereka sering mengibarkan dan membentangkan atribut Bintang Kejora. Warga Solo tidak ingin daerahnya ‘dikotori’ aksi-aksi makar, kendati aksi itu bertamengkan hak demokrasi, HAM atau apapun.  [***]
Share this post :